Denpasar (Antara Bali) - Tokoh Hindu asal Amerika Serikat Dr. Edith Best menjelaskan, pelajar merupakan jiwa-jiwa yang menjadi bagian dari paket Tuhan, karenanya secara alami bersifat baik kendatipun kuantitas jiwa itu tidak pernah sama dengan Tuhan.

"Sifat-sifat individual seorang pelajar akhirnya terwujud dalam sifat aslinya, sebagai bentuk spiritual dari setiap individu yang tidak tergantung dari badan fisik dan pikiran. Di sisi lain, bentuk Tuhan selalu bersifat spiritual dan tidak pernah bersifat material," kata Dr. Edith Best pada hari kedua pertemuan tokoh Hindu sedunia di Taman Budaya, Denpasar, Bali, Rabu.

Ia mengatakan, seorang pelajar merupakan bagian dari energi marginal Tuhan itu sendiri, dan bisa hidup dalam dua sifat yaitu spiritual dan material. Sifat-sifat spiritual memperlihatkan alamiahnya, sifat-sifat baik, sedangkan secara material cenderung bersifat mementingkan keinginan pribadi.

Selanjutnya, kebijakan disiplin, pendidikan dalam nilai, manajemen kelas, dan berbagai aspek pendididkan berkaitan dengan karakter dan perilaku umum pelajar, semua memerlukan pertimbangan dualisme pelajar.

Peraturan, prosedur, akuntabilitas, dan konsekuensi semuanya diperlukan untuk mengendalikan sifat-sifat kondisional pelajar.

Secara bersamaan, hubungan yang penuh kasih sayang, dan tumbuhnya spiritualitas amat diperlukan untuk mengembangkan jati diri sang pelajar.

"Pelajar memerlukan latihan membatasi kenikmatan panca indera, intinya adalah memberikan pelajar bimbingan, dorongan, dan contoh agar mereka memakai kehendak bebas dengan seksama dan bertindak untuk menyenangkan Tuhan.Guru yang menghubungkan pelajar dengan kebaikan yang agung untuk membangkitkan sifat-sifat spiritual," ujarnya.

Ia mengatakan, salah satu kitab Hindu yakni Isopanisad menjelaskan, proses belajar dalam lingkup yang luas bersifat didaktif dan experiensial, pelajar harus mendengarkan ilmu pengetahuan dari pemegang otoritas dan mengalami secara praktis kebenaran yang dengar.

Ilmu pengetahuan akhirnya tersingkap dari dalam diri pribadi oleh Tuhan sendiri. Dasar-dasar penerimaan seorang guru untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang benar merupakan inti filsafat Hindu.

Dr. Edith Best memaparkan, dalam setiap kelas seorang guru merupakan guru tradisional. Hubungan antara guru dan murid adalah seperti hubungan antara seorang sisya dengan guru spiritual, suasana dan tujuan guru bukanlah semata-mata untuk memberikan informasi, keterampilan, atau nilai-nilai teoretis. Tapi lebih fokus pada pengetahuan eksperiensial dan transformasi pribadi, terutama pada tingkat spiritual.

"Pengajaran yang efektif berupaya untuk menumbuhkembangkan bakat setiap individu yang bersifat unik, setiap individu dinilai berdasarkan kemampuannya dan dibimbing untuk memanfaatkan bakatnya untuk mendapatkan manfaat spiritual dan material," imbuhnya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015