Denpasar (Antara Bali) - Instalasi Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (IKJ RSUP) Sanglah Denpasar, Bali, menerima jenazah pria tewas tenggelam di pantai kawasan Benoa, Bali, usai menenggak minuman keras.

Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Senin, mengakui korban benama Saropik (29) warga asal Pekalongan, Jawa Tengah.

"Dari hasil pemeriksaan diketahui korban meninggal 24 sampai 72 jam sebelum dilakukan pemeriksaan," ujar Alit.

Hal tersebut, kata Alit, dilihat dari waktu kematian korban, sudah terdapat tanda-tanda pembusukan berupa pengelupasan kulit di beberapa bagian tubuhnya.

Selain itu, ditemukan pelebaran pembuluh darah. "Kami hanya menemukan luka pada lutut dan paha kiri lecet yang tidak bersifat fatal," ujarnya.

Ia menambahkan pada tubuh korban ditemukan tanda-tanda mati tenggelam berupa kriput pada telapak tangan dan kaki (washer woman hand).

"Jenazah rencananya akan dibawa pulang hari ini," ujarnya.

Teman korban, Eko saat ditemui di IKJ RSUP Sanglah mengatakan korban sempat pesta miras bersama teman-temannya pada Sabtu (6/6) di pantai kawasan Benoa, Bali.

Ia menuturkan korban sempat cekcok dengan salah satu temannya. Namun, perkelahian itu sempat mereda.

"Mereka langsung tidur karena mabuk, namun tidak ada yang mengetahui kapan korban jatuh dan baru diketahui usai mencari ikan," ujarnya yang juga menjadi kapten kapal tersebut.

Kemudian, rekannya segera melaporkan kepada Polair dan jenazah baru bisa ditemukan Senin (8/6), Pukul 09.25 Wita.

Kemudian, Jenazah langsung dilarikan ke RSUP Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015