Yogyakarta (Antara Bali) - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat mengingatkan panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tidak mengundang seseorang untuk mendaftar menjadi calon pimpinan lembaga antirasuah itu.

"Menjemput orang yang mendaftar boleh-boleh saja, tapi kalau menghubungi seseorang untuk mendaftar jangan, itu dua hal yang berbeda," kata anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Nasir Djamil di Gedung DPRD DIY, Jumat.

Menurut dia, hal itu dikatakan menyusul adanya indikasi upaya mengundang oleh salah satu panitia seleksi yang seluruhnya perempuan itu.

"Ada indikasi ke sana meskipun belum secara terang dilakukan," kata dia.

Menurut dia, panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang keseluruhan perempuan tidak ada jaminan untuk tidak diintervensi oleh kelompok tertentu agar melakukan aksi curang dalam pencalonan.

"Kita tidak berani menjamin karena tentu intervensi dilakukan secara diam-diam," kata dia.

Oleh sebab itu, ia tetap meminta panitia seleksi tetap menjadi objek pengawasan berbagai pihak menjelang seleksi calon pimpinan KPK.

Menurut dia integritas serta netralitas kinerja panitia seleksi KPK akan terlihat ketika calon-calon pimpinan KPK telah diajukan ke DPR. Pada tahap itu akan terlihat kualitas serta latar belakang para calon, sehingga mampu menjadi tolok ukur kemampuan tim seleksi dalam menyaring calon.

"Nanti akan kelihatan ketika calon-calon telah diajukan ke kami," kata dia. (WDY)

Pewarta: Oleh Luqman Hakim

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015