Denpasar (Antara Bali) - Pergelaran musik dikombinasikan dengan kegiatan kewirausahaan yang bertema "Musik, Artistic and Plastic" diselenggarakan di Taman Baca Kesiman, Kota Denpasar, 20-21 Juni 2015.

Ketua Panitia Pergelaran Musik "Trash Stock", I Putu Hendra Arimbawa saat bertatap muka dengan Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Kamis, mengatakan kegiatan tersebut adalah sebuah festival musik mengkombinasikan antara seni dan ajang kewirausahaan.

"Festival musik tersebut akan memperkenalkan berbagai jenis hasil kerajinan atau kesenian yang terbuat dari sampah plastik. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan edukasi pada masyarakat agar bisa membuat sampah plastik tersebut mempunyai nilai ekonomis," ujarnya.

Ia mengatakan target yang disasar dalam kegiatan itu adalah anak muda yang berumur 13-30 tahun. Usia itu adalah usia yang sangat tepat sebagai jembatan penghubung antara yang lebih tua dan lebih muda. Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk mengajak anak-anak SD untuk mengikuti pelatihan plastikologi dari Made Bayak.

"Mereka akan diajarkan untuk mengolah sampah plastik menjadi benda yang memiliki nilai dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," ucapnya.

Hendra menjelaskan untuk tiket masuk ke acara tersebut dikenakan sebesar Rp20 ribu per orang, namun bagi masyarakat atau pengunjung yang membawa sampah plastik bersih seberat satu kilogram, maka cukup membayar setengah harga saja.

"Dalam acara ini kami juga akan menayangkan film yang bertemakan masalah lingkungan, dan kita sugesti orang-orang agar peduli terhadap masalah sampah plastik," katanya.

Hendra menambahkan, dalam acara tersebut akan meminimalisir penggunaan plastik, dan pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan plastik diareal tersebut.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik dan mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

Menurut dia, kegiatan itu sangat bernilai positif bagi anak-anak dan para generasi muda, karena mereka diajarkan untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang mempunyai nilai dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Memang seharusnya generasi muda memang diajarkan untuk produktif sejak dini, dan merubah `mindset` atau pola pikir agar tidak konsumtif," katanya.

Rai Mantra berharap kegiatan itu bisa menjadi kegiatan tahunan yang bertemakan lingkungan, yang mampu mengubah pola pikir masyarakat untuk selalu hidup bersih.

"Saya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan setiap tahun, dan saya selalu mendukungnya," kata Rai Mantra. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015