Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bali dan Perseroan Terbatas Pertamina (Persero) akan menggelar operasi pasar apabila terjadi kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram.

"TPID Bali mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu panik, bahkan jika terdapat kelangkaan atau kekurangan elpiji ukuran tiga kilogram di masyarakat, Pertamina siap melakukan operasi pasar," kata Wakil Ketua TPID Bali Dewi Setyowati di Denpasar, Rabu.

Dewi yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali itu menambahkan, TPID Bali telah melakukan koordinasi melalui pertemuan yang digelar beberapa waktu lalu guna membahas penyediaan stok elpiji di Pulau Dewata khususnya menjelang hari raya besar keagaamaan yang jatuh berbarengan pada Juli 2015 yakni Hari Raya Galungan, Lebaran, dan Kuningan.

Untuk itu pihaknya ingin memastikan bahwa stok elpiji dalam kondisi terjaga sehingga tidak menjadi salah satu penyumbang inflasi yang membayang-bayangi mengingat adanya momentum hari raya dan libur panjang sekolah sehingga diprediksi mendongkrak harga sejumlah kebutuhan pokok.

Dari pertemuan itu disebutkan bahwa Pertamina telah melakukan operasi pasar di berbagai wilayah di Pulau Dewata selama Mei 2015 dengan rata-rata penyerapan sebesar 86 persen dari stok operasi pasar.

Sesuai dengan harge ekonomi, harga elpiji melon yang berukuran tiga kilogram telah ditetapkan sebesar Rp14.500 dan elpiji ukuran 12 kilogram sebesar Rp138.800.

PT Pertamina (Persero) Cabang Denpasar memastikan bahwa harga tersebut dipastikan tetap dan tidak mengalami kenaikan.

Untuk mengoptimalkan pemasaran, masyarakat juga diimbau untuk membeli elpiji berukuran 12 kilogram itu di stasiun pengisian bahan bakar umum Pertamina terdekat selain di sejumlah agen penjualan gas elpiji.

TPID Bali juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan kepada pihak berwajib apabila menemukan kecurangan elpiji tersebut. (DWA)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015