Amlapura (Antara Bali) - Wisatawan dari beberapa negara di Asia seperti Tiongkok dan Jepang meminati wisata arung jeram di Sungai Telagawaja, Kabupaten Karangasem, Bali.
"Ini `rafting` (arung jeram) pertama yang saya lakukan di Bali. Sangat mengasyikkan sekali meskipun menguras tenaga," kata wisatawan dari Okayama, Jepang, Satoko, ditemui di Sungai Telagawaja, Kabupaten Karangasem, Sabtu.
Satoko yang berlibur di Pulau Dewata selama beberapa pekan bersama keluarganya tertarik mengikuti wisata air itu karena arus Sungai Telagawaja cukup deras dan mendukung arung jeram.
Wayan Kales selaku Manajer Operasional Sobek menjelaskan bahwa dari beberapa negara di Asia, wisatawan dari Tiongkok merupakan wisatawan yang hampir sepanjang tahun berkunjung menikmati wisata arung jeram.
"Sepanjang tahun turis dari Tiongkok yang paling banyak menikmati arung jeram," katanya.
Setiap bulan, rata-rata 400 orang turis dari negeri Tirai Bambu itu berkunjung ke Telagawaja untuk melakukan `rafting`.
Wisatawan asal Tiongkok menjadi "penyegar" bagi pengelola daya tarik wisata di tengah sepi musim kunjungan wisatawan.
Selain dari Tiongkok, wisatawan Australia dan domestik juga diharapkan akan berkunjung lebih banyak yang biasanya terjadi pada musim liburan sekolah periode Juni-Juli dan akhir tahun. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Ini `rafting` (arung jeram) pertama yang saya lakukan di Bali. Sangat mengasyikkan sekali meskipun menguras tenaga," kata wisatawan dari Okayama, Jepang, Satoko, ditemui di Sungai Telagawaja, Kabupaten Karangasem, Sabtu.
Satoko yang berlibur di Pulau Dewata selama beberapa pekan bersama keluarganya tertarik mengikuti wisata air itu karena arus Sungai Telagawaja cukup deras dan mendukung arung jeram.
Wayan Kales selaku Manajer Operasional Sobek menjelaskan bahwa dari beberapa negara di Asia, wisatawan dari Tiongkok merupakan wisatawan yang hampir sepanjang tahun berkunjung menikmati wisata arung jeram.
"Sepanjang tahun turis dari Tiongkok yang paling banyak menikmati arung jeram," katanya.
Setiap bulan, rata-rata 400 orang turis dari negeri Tirai Bambu itu berkunjung ke Telagawaja untuk melakukan `rafting`.
Wisatawan asal Tiongkok menjadi "penyegar" bagi pengelola daya tarik wisata di tengah sepi musim kunjungan wisatawan.
Selain dari Tiongkok, wisatawan Australia dan domestik juga diharapkan akan berkunjung lebih banyak yang biasanya terjadi pada musim liburan sekolah periode Juni-Juli dan akhir tahun. (ADT)
Editor : I Nyoman Aditya T I
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015