Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo meminta rakyat untuk bersabar dalam pencapaian target pembangunan karena membutuhkan proses dalam pemenuhannya.

"Mengubah dari sesuatu yang nyaman tidak nyaman memang berat," kata Presiden saat menghadiri Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur, Sabtu.

Presiden mengatakan ada sejumlah hal yang diperbaiki antara lain mengubah pola subsidi yang semula bersifat konsumtif menjadi produktif berupa pemberian bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan dan juga pembangunan infrastruktur.

"Berkaitan dengan ekonomi, memang dalam sekian tahun lalu kita termanjakan subsidi bbm, padahal itu adalah sebuah anggaran yang besar, satu tahun bisa memakan Rp300 triliun untuk subsidi berlangsung bertahun tahun kenapa dipangkas dan dialihkan ke tempat produktif karena kita tidak mau masyarakat konsumtif," tegasnya.

Demikian juga kenaikan harga beras beberapa waktu lalu, Kepala Negara mengatakan pemerintah didesak untuk melakukan impor beras. "Kenapa naik karena ada desakan mencoba didesak agar kita impor, harga pasti jatuh, mau buat kebijakan mudah, gampang impor beras hanya Rp4000 tapi petani makan apa?," katanya.

Ditambahkannya,"bayangkan kebijakan saya impor beras, harga beras jadi Rp4000 petani seperti apa ini yang perlu rakyat tahu gejolak itu untuk desak impor sampai saat ini kita tidak impor beras." "Ke depan kita fokus pada infrastruktur karena nanti pelabuhan sudah baik, kereta api di Papua, Kalimantan Sumatera maka distribusi akan mudah dan barang akan jadi murah," tegas Presiden.

Jambore komunitas juang relawan Jokowi yang berlangsung sejak Jumat (15/5) dihadiri oleh sejumlah komponen relawan Jokowi antara lain Bara JP, KIB, Seknas, Sekber Jokowi, Lembang 9 dan sejumlah organisasi relawan lainnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Panca Hari Prabowo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015