Jakarta (Antara Bali) – Penyebab diare pada bayi dan balita salah satunya ialah infeksi rotavirus. Diare akibat virus ini bahkan bisa menyebabkan bayi atau anak mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi, muntah dan demam.

“Kasus diare pada anak memang paling sering disebabkan rotavirus. Penularannya bisa melalui air atau makanan,” ujar dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Medistra, dr. Meida Tanukusumah di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan, saat ini pecegahan infeksi rotavirus salah satunya melalui pemberian vaksin yang bisa diberikan pada bayi usia dua, empat bulan dengan cara diminumkan.

“Vaksin rotavirus bisa diberikan setelah usia dua bulan, tetapi jangan lewat dari empat bulan karena sudah tidak efektif lagi. Setelah pemberian vaksin yang pertama, jadwal vaksin selanjutnya bisa disesuaikan, “ kata dia.

Selain diare, vaksin ini diklaim juga efektif untuk mencegah muntah akibat rotavirus.

Kendati begitu, pihak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan, tak semua bayi boleh mendapatkan vaksin ini. Terdapat sejumlah kondisi khusus yang menyebabkan bayi tidak boleh mendapatkan vaksin rotavirus, yakni bayi yang pernah mendapat reaksi alergi berat karena vaksin rotavirus dan bayi dengan kelainan sistem kekebalan tubuh.

Kemudian, bayi yang pernah mengalami kelainan usus, bayi yang sedang mengalami penyakit yang berat serta bayi yang berada dalam keadaan respon kekebalan tubuh lemah misalnya karena pengobatan steroid jangka panjang dan kanker.

Perlu dicatat, vaksin rotavirus tidak melindungi bayi dari infeksi diare yang disebabkan kuman lain. (WDY)

Pewarta: Oleh Lia Wanadriani Santosa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015