Denpasar (Antara Bali) - Pengamat dan pelaku seni budaya Bali, Kadek Suartaya, SS Kar, MSi menilai, tari Tarunajaya sebuah karya tari klasik di Pulau Dewata hingga sekarang tetap eksis dan mempesona penonton, baik masyarakat setempat maupun wisatawan.

"Ekspresi estetik yang disajikan dan gelora optimistik yang dipancarkan masih menggugah. Cipta tari yang cikal bakalnya menguak dari Bali Utara sebelum zaman kemerdekaan RI," kata Kadek Suartaya yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, tari Tarunajaya itu, berhasil menembus selera estetik masyarakat Bali secara lintas zaman. Tari yang lazim dibawakan oleh penari wanita itu masih konsisten menunjukkan energisitasnya di tengah kompleksitas kehidupan.

Tarunajaya dapat dipandang sebagai representasi dari konsistensi semangat pemuda Bali dalam rona artistik yang dibalut dengan busana ornamentik tersebut.

Dibandingkan dengan tari sezamannya, Tarunajaya masih menunjukkan kejayaan dalam usianya lebih dari setengah abad itu, tari Tarunajaya ternyata tetap monumental.

Suartaya menjelaskan, di sekolah, institut seni dan sanggar-sanggar seni, tari romantis tersebut diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya sehingga eksis dan lestari.

Energisitas tari tersebut tidak pernah bosan ditampilkan dalam lomba- lomba tari Bali. Yang mengagumkan, daya pesonanya di tengah masyarakat yang tidak pernah sepi dalam aktivitas seni.

Pementasan seni kebyar sebagai hiburan (balih-balihan) ketika berlangsung kegiatan ritual (odalan) di pura mempersembahkan sajian tari Tarunajaya.

Demikian pula di arena Pesta Kesenian Bali (PKB), beberapa grup seni pertunjukan yang menguguhkan tari kreasi atau seni kebyar, banyak yang menjadikan Tarunajaya sebagai nomor pamungkas yang mampu memukau penonton.

Padahal tari yang dibalut dengan busana perada meriah itu sudah berkali-kali disaksikan, namun tetap memukau dan menarik, ujar Kadek Suartaya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015