Cilacap (Antara Bali) - Keluarga dua terpidana mati kasus narkoba asal Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran meminta pengampunan agar dua anggota kelompok "Bali Nine" itu tidak menjalani eksekusi yang diperkirakan akan dilaksanakan pada hari Selasa (28/4).
"Kami meminta Presiden Joko Widodo untuk menggunakan kekuasaan meminta Kejaksaan Agung memberikan ampunan kepada mereka berdua," kata adik terpidana mati Myuran Sukumaran, Chintu Sukumaran didampingi kakak Andrew Chan, Michael Chan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu siang.
Chintu mengatakan hal itu kepada wartawan usai mengunjungi duo "Bali Nine" yang saat ini telah berada di ruang isolasi, Lembaga Pemasyarakatan Besi, Pulau Nusakambangan.
Menurut dia, ada sembilan keluarga (keluarga terpidana kasus narkoba kelompok "Bali Nine", red.) yang mengharapkan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tetap hidup.
"Saya juga berharap agar kakak saya tetap bisa melukis," katanya dengan wajah sedih.
Sementara itu, Michael Chan mengatakan bahwa sejak dipindahkan ke Lapas Besi, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran hampir tidak pernah bersosialisasi dengan narapidana lainnya.
Menurut, duo "Bali Nine" itu lebih banyak menghabiskan waktu di dalam sel.
"Kalau berkomunikasi, mereka hanya berbincang satu sama lain dan pengacara atau keluarga yang berkunjung," katanya.
Ia mengharapkan adiknya tetap hidup sehingga tetap bisa beribadah di gereja.
Chintu Sukumaran dan Michael Chan bersama keluarga mereka mungunjungi duo "Bali Nine" yang telah berada di ruang isolasi, Lapas Besi, Nusakambangan, pada Minggu (26/4) pagi.
Mereka menyeberang ke Pulau Nusakambangan pada pukul 08.30 WIB dengan menumpang perahu "compreng" dengan didampingi Konsulat Jenderal Australia Majel Hind dan pengacara asal Australia Julian McMahon.
Setelah selesai berkunjung, Chintu dan Michael tiba kembali di Dermaga Wijayapura tiba kembali di Dermaga Wijayapura pada pukul 15.00 WIB sedangkan keluarga mereka telah lebih dulu meninggalkan tempat itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami meminta Presiden Joko Widodo untuk menggunakan kekuasaan meminta Kejaksaan Agung memberikan ampunan kepada mereka berdua," kata adik terpidana mati Myuran Sukumaran, Chintu Sukumaran didampingi kakak Andrew Chan, Michael Chan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu siang.
Chintu mengatakan hal itu kepada wartawan usai mengunjungi duo "Bali Nine" yang saat ini telah berada di ruang isolasi, Lembaga Pemasyarakatan Besi, Pulau Nusakambangan.
Menurut dia, ada sembilan keluarga (keluarga terpidana kasus narkoba kelompok "Bali Nine", red.) yang mengharapkan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tetap hidup.
"Saya juga berharap agar kakak saya tetap bisa melukis," katanya dengan wajah sedih.
Sementara itu, Michael Chan mengatakan bahwa sejak dipindahkan ke Lapas Besi, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran hampir tidak pernah bersosialisasi dengan narapidana lainnya.
Menurut, duo "Bali Nine" itu lebih banyak menghabiskan waktu di dalam sel.
"Kalau berkomunikasi, mereka hanya berbincang satu sama lain dan pengacara atau keluarga yang berkunjung," katanya.
Ia mengharapkan adiknya tetap hidup sehingga tetap bisa beribadah di gereja.
Chintu Sukumaran dan Michael Chan bersama keluarga mereka mungunjungi duo "Bali Nine" yang telah berada di ruang isolasi, Lapas Besi, Nusakambangan, pada Minggu (26/4) pagi.
Mereka menyeberang ke Pulau Nusakambangan pada pukul 08.30 WIB dengan menumpang perahu "compreng" dengan didampingi Konsulat Jenderal Australia Majel Hind dan pengacara asal Australia Julian McMahon.
Setelah selesai berkunjung, Chintu dan Michael tiba kembali di Dermaga Wijayapura tiba kembali di Dermaga Wijayapura pada pukul 15.00 WIB sedangkan keluarga mereka telah lebih dulu meninggalkan tempat itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015