Negara (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, berusaha membangkitkan kembali atraksi seni pacuan kerbau "Makepung Lampit" yang diyakini keberadaannya lebih tua dari makepung yang dikenal saat ini.

Untuk membangkitkan kesenian tradisional tersebut, Komunitas Fotografer Jembrana (KFJ), mengundang ratusan penggemar fotografi untuk mengabadikan lomba pacuan kerbau di areal sawah basah di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Minggu.

Berbeda dengan pacuan makepung di arena kering yang menggunakan gerobak, Makepung Lampit dilakukan di areal sawah basah dengan kerbau menarik sejenis garu.

"Alat yang ditarik kerbau itu biasanya digunakan petani untuk meratakan tanah sawah yang basah, sebelum ditanami padi," kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan selaku pembina KFJ.

Menurut diamond , dengan mengundang fotografer yang berasal dari seluruh daerah, termasuk dari negara lain, ia berharap, kesenian tersebut bisa populer seperti makepung di tanah kering.

"Penyebaran informasi saat ini sangat cepat dan luas, seperti lewat media sosial. Kami ingin makepung lampit ini sejajar dengan makepung yang biasa dikenal saat ini, sehingga akan menambah aset kesenian tradisional khas Kabupaten Jembrana serta menarik wisatawan kesini," ujarnya.

Kegiatan seperti itu, lanjut dia, tidak bisa hanya dilakukan sekali, tetapi harus rutin diselenggarakan termasuk dengan mengadakan lomba makepung lampit.

Dengan kegiatan yang berkelanjutan, disertai dengan penataan arena, ia optimis, kesenian ini bisa menarik wisatawan, apalagi jika dijadikan satu paket dengan makepung tanah kering.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015