Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Trikaya Bali, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap sektor pertanian siap melakukan pelatihan berbasis sekolah lapangan kepada berbagai komponen masyarakat dalam menyukseskan pembangunan bidang pertanian.

"Pihaknya telah melakukan pendekatan dengan berbagai pihak, khususnya Pemprov Bali serta Pemkab dan Pemkot di daerah ini untuk melatih pegawai negeri sipil (PNS) menjelang memasuki masa pensiun," kata Ketua Yayasan Trikaya Bali, I Gusti Ayu Putu Erawati di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, pelatihan bidang pertanian berbasis sekolah lapangan kepada PNS menjelang purnakarya itu sangat penting, agar mereka setelah tidak bertugas di pemerintahan dapat mengembangkan usaha pertanian secara intensif.

Yayasan yang membangun proyek percontohan sistem pertanian ramah lingkungan secara perorangan telah mendampingi pensiunan PNS mengembangkan usaha pertanian yang selama ini menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.

Seorang pensiunan PNS di Abiansemal, Kabupaten Badung menggarap lahan sawah seluas 30 are untuk mengembangkan tanaman padi organik.

Lahan yang digarapnya sendiri dengan menggunakan tenaga buruh jika di perlukan mampu memperoleh hasil melebihi rata-rata petani sekitarnya.

Dalam pendampingan itu petani diarahkan untuk mengembangkan jenis varietas unggul dengan produksi beras yang bermutu dan penampilan yang berbeda dengan produksi yang dihasilkan selama ini.

I Gusti Ayu Putu Erawati menambahkan, beberapa petani binaannya mulai menghasilkan padi yang berasnya berwarna hitam (bukan ketan), warna merah dan coklat.

Warna beras secara alami yang dihasilkan itu harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan beras biasa. Beras warna hitam (bukan ketan) seharga Rp35.000-Rp40.000 per kilogram, beras merah Rp25.000-Rp35.000/kg dan beras coklat Rp23.000-Rp25.000/kg.

Selain itu masih ada beras warna kuning, namun masih pro dan kontra, sehingga Balai Benih Pertanian Subang, Jawa Barat belum mengeluarkan bibit tersebut.

Melalui pengembangan padi jenis unggul dengan proses produksi yang ramah lingkungan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan mengangkat kesejahteraan petani, harap I Gusti Ayu Putu Erawati. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015