Denpasar (Antara Bali) -Kelompok nelayan di Pantai Sanur, Kota Denpasar Bali, menawarkan jasa penyewaan sampan bermesin 15 PK untuk wisatawan asing dan lokal yang gemar memancing ikan di laut.
"Saat tidak melakukan aktivitas melaut, nelayan di sini juga memberikan jasa penyewaan `jukung` (sampan) untuk wisatawan asing dan lokal," kata Ketua Kelompok Nelayan Mina Sari Asih, Ketut Sukarja, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, upaya tersebut dilakukan untuk menambah pendapatan nelayan. Untuk satu kali melaut wisatawan asing dipatok Rp500 ribu, sedangkan wisatawan lokal hanya Rp250 ribu.
"Wisatawan lokal dan asing yang menggunakan jasa kami tidak akan kecewa dengan pelayanan yang diberikan karena perahunya benar-benar aman," ujarnya.
Namun, apabila gelombang laut sangat tinggi, pihaknya tidak menyarankan wisatawan menggunakan jasanya karena kapal tersebut berukuran kecil.
Selain itu, pihaknya mengakui jasa penyewaan kapal jukung tersebut juga banyak diminati oleh umat Hindu yang hendak melakukan ritual keaagamaan seperti "ritual nyekah".
Dengan adanya tambahan pendapatan dari penyewaan jasa tersebut dapat memenuhi kehidupan sehari-hari nelayan setempat selain melakukan aktifitas melaut.
Ia mengakui tambahan pekerjaan tersebut tidak disia-siakannya mengingat Bali yang memiliki panorama dan keindahan laut yang begitu mempesona bagi wisatawan dapat berdampak positif untuk nelayan.
"Namun, kami tidak meninggalkan kebiasaan melaut dari turun-temurun karena dari laut itulah kami bisa menyambung hidup untuk keluarga," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saat tidak melakukan aktivitas melaut, nelayan di sini juga memberikan jasa penyewaan `jukung` (sampan) untuk wisatawan asing dan lokal," kata Ketua Kelompok Nelayan Mina Sari Asih, Ketut Sukarja, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, upaya tersebut dilakukan untuk menambah pendapatan nelayan. Untuk satu kali melaut wisatawan asing dipatok Rp500 ribu, sedangkan wisatawan lokal hanya Rp250 ribu.
"Wisatawan lokal dan asing yang menggunakan jasa kami tidak akan kecewa dengan pelayanan yang diberikan karena perahunya benar-benar aman," ujarnya.
Namun, apabila gelombang laut sangat tinggi, pihaknya tidak menyarankan wisatawan menggunakan jasanya karena kapal tersebut berukuran kecil.
Selain itu, pihaknya mengakui jasa penyewaan kapal jukung tersebut juga banyak diminati oleh umat Hindu yang hendak melakukan ritual keaagamaan seperti "ritual nyekah".
Dengan adanya tambahan pendapatan dari penyewaan jasa tersebut dapat memenuhi kehidupan sehari-hari nelayan setempat selain melakukan aktifitas melaut.
Ia mengakui tambahan pekerjaan tersebut tidak disia-siakannya mengingat Bali yang memiliki panorama dan keindahan laut yang begitu mempesona bagi wisatawan dapat berdampak positif untuk nelayan.
"Namun, kami tidak meninggalkan kebiasaan melaut dari turun-temurun karena dari laut itulah kami bisa menyambung hidup untuk keluarga," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015