Jakarta (Antara Bali) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia A. M. Fachir pada hari kedua Peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika, meminta Ethiopia untuk membuka kedutaan besar di Jakarta.

"Kami meminta Ethiopia mempertimbangkan secara lebih serius untuk membuka kedutaan besar di Jakarta," kata Fachir, setelah bertemu dengan Wamenlu Ethiopia Berhane Gebre-Christos di hari kedua Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin.

Menurut Fachir, pembukaan kedutaan besar di Jakarta akan semakin meningkatkan kerja sama di antara kedua negara. "Indonesia sudah membuka kedutaan besar di Addis Ababa sejak tahun 1964, dan kami harap hal ini diikuti Ethiopia," tutur Fachir.

Menanggapi hal tersebut, Wamenlu Ethiopia Berhane Gebre-Christos menyatakan pihaknya akan mendiskusikannya secara internal dan segera membuat keputusan. "Kami akan segera memutuskannya, sebab menurut kami membuka kedutaan besar di Jakarta adalah sesuatu yang baik sekali," ujar Gebre-Christos.

Berdasarkan laman resmi Kemlu, hubungan Indonesia-Ethiopia sendiri mulai menjalin hubungan hangat sejak KAA pertama tahun 1965 yang dilaksanakan di Bandung. Pada tahun 1964 Indonesia secara resmi membuka kedutaan besar di Addis Ababa, sementara Ethiopia menunjuk Kedubesnya di Seoul sebagai perwakilan akreditasi untuk Indonesia.

Adapun beberapa perjanjian antara Indonesia-Ethiopia seperti perjanjian kerja sama ekonomi dan teknik, kerja sama pengembangan karet, kerja sama antara kantor berita dan pada Januari 2015, Menteri Luar Negeri kedua negara menandatangan nota kesepahaman Forum Konsultasi Bilateral di Addis Ababa pada Januari 2015. (WDY)

Pewarta: Oleh Michael Teguh Adiputra Siahaan

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015