Jakarta (Antara Bali) - Konsumsi produk susu tinggi lemak bisa
mengurangi risiko diabetes tipe dua hingga 23 persen, menurut studi
dalam American Journal of Clinical Nutrition.
"Mereka yang mengonsumsi produk susu tinggi lemak paling banyak, 23 persen lebih rendah mengembangkan risiko diabetes tipe dua dibandingkan orang mengonsumsi sedikit," kata peneliti studi, Urilka Ericson.
Sebaliknya, lanjut Ericon, konsumsi tinggi daging malah berhubungan dengan peningkatakan risiko diabetes tipe dua sekalipun ada kandungan lemak dalam daging itu. Untuk sampai pada kesimpulan itu, para peneliti mempelajari kebiasaan makan 27 ribu orang berusia 45 hingga 75 tahun.
Para peneliti mengungkapkan, baik daging ataupun produk susu mengandung lemak jenuh. Namun, asam lemak jenuh umumnya terkandung dalam produk susu. Inilah alasan mengapa kebanyakan studi memperlihatkan bahwa orang yang mengonsumsi daging berisiko dua kali lebih tinggi menderita diabetes tipe dua.
Sementara itu, menurut studi, mereka yang mengonsumsi produk susu justru berisiko lebih rendah. "Saat kami menelusuri konsumsi asam lemak jenuh yang umumnya terkandung dalam produk susu dibandingkan daging, kami mengamati sebuah hubungan penurunan risko diabetes tipe dua," ungkap dia.
"Bagaimanapun, kami tak mengenyampingkan kemungkinan komponen produk susu lain seperti yogurt dan keju bisa berkontribusi pada hasil ini," tambah Ericson.
Dia menekankan, temuan studi ini menunjukkan kalau kita tidak seharusnya fokus pada lemak, namun lebih pada makanan yang kita makan. "Banyak makanan mengandung komponen berbeda yang berbahaya atau bermanfaat bagi kesehatan," kata Ericson seperti dilansir laman eurekalert.org. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Mereka yang mengonsumsi produk susu tinggi lemak paling banyak, 23 persen lebih rendah mengembangkan risiko diabetes tipe dua dibandingkan orang mengonsumsi sedikit," kata peneliti studi, Urilka Ericson.
Sebaliknya, lanjut Ericon, konsumsi tinggi daging malah berhubungan dengan peningkatakan risiko diabetes tipe dua sekalipun ada kandungan lemak dalam daging itu. Untuk sampai pada kesimpulan itu, para peneliti mempelajari kebiasaan makan 27 ribu orang berusia 45 hingga 75 tahun.
Para peneliti mengungkapkan, baik daging ataupun produk susu mengandung lemak jenuh. Namun, asam lemak jenuh umumnya terkandung dalam produk susu. Inilah alasan mengapa kebanyakan studi memperlihatkan bahwa orang yang mengonsumsi daging berisiko dua kali lebih tinggi menderita diabetes tipe dua.
Sementara itu, menurut studi, mereka yang mengonsumsi produk susu justru berisiko lebih rendah. "Saat kami menelusuri konsumsi asam lemak jenuh yang umumnya terkandung dalam produk susu dibandingkan daging, kami mengamati sebuah hubungan penurunan risko diabetes tipe dua," ungkap dia.
"Bagaimanapun, kami tak mengenyampingkan kemungkinan komponen produk susu lain seperti yogurt dan keju bisa berkontribusi pada hasil ini," tambah Ericson.
Dia menekankan, temuan studi ini menunjukkan kalau kita tidak seharusnya fokus pada lemak, namun lebih pada makanan yang kita makan. "Banyak makanan mengandung komponen berbeda yang berbahaya atau bermanfaat bagi kesehatan," kata Ericson seperti dilansir laman eurekalert.org. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015