Denpasar (Antara Bali) - Grand Istana Rama Hotel, hotel berbintang empat di Kuta, Kabupaten Badung, Bali menggelar kegiatan ritual piodalan di tempat suci hotel tersebut bertepatan dengan Purnama Kedasa yang melibatkan seluruh karyawan.

"Piodalan yang digelar setahun sekali itu berlangsung khidmat dan meriah," kata Umu Kulsum Sastroatmodjo, asisten manager bidang pemasaran Grand Istana Rama Hotel melalui surat elektronik yang diterima Antara, Senin.

Kegiatan ritual yang digelar setahun sekali itu dipimpin seorang pendeta (Ida Pedanda) yang menghaturkan semua persembahan, dilanjutkan dengan berdoa kepada Sang Hyang Widi Wasa (Mahakuasa) untuk mengucapkan terima kasih dan memohon keselamatan dan persembahyangan bersama.

Sebelumnya seluruh karyawan hotel berbintang empat itu ikut ambil bagian melakukan persiapan, gerakan kebersihan dan memasang penjor di pura hotel tersebut.

Hotel Grand Istana Rama sebagai hotel bintang empat memiliki lokasi yang sangat strategis di Pantai Kuta, menawarkan kenyamanan, relaksasi dan beberapa tempat surfing terbaik di dunia yang lokasinya hanya beberapa langkah dari pintu tersebut.

Selain itu Grand Istana Rama Hotel juga berdekatan dengan toko-toko internasional di Kuta Square dan tempat hiburan Jalan Legian, Double Six dan Hard Rock Cafe Bali merupakan dua tempat yang biasa dikunjungi untuk semua pecinta musik.

Kulsum Sastroatmodjo menjelaskan, hotel Grand Istana Rama memiliki 149 kamar direnovasi terdiri dari bungalow unggul di atas hamparan luas seluas 1,7 hektare dengan penataan taman tropis yang rimbun.

Semua kamar dan ruang eksterior mencerminkan pesona dan daya tarik Bali, sementara toko-toko internasional Kuta Square dan kehidupan malam yang semarak di Jalan Legian dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki beberapa menit.

Grand Istana Rama Hotel terletak di lokasi yang sangat prima di dekat Pantai Kuta. Sebagai hotel bintang empat menata kegiatan untuk menjamin tamu untuk membawa kesan abadi selama liburan di Bali.

"Dengan tinggal di Hotel, kami ingin memastikan bahwa tamu-tamu kami tidak hanya memiliki foto-foto lokasi depan pantai, atau souvenir untuk menunjukkan bahwa mereka sudah di Bali sebelumnya. Karena terlihat bahwa tidak ada kesan dan emosi didalamnya," katanya.

Selain itu juga memiliki kelas memasak gratis dengan menu-menu Bali. Pihaknya mengundang para tamu untuk melibatkan emosi, mulai dari mengunjungi pasar yang sangat tradisional untuk membeli bahan, dan kembali ke hotel untuk memasak bersama juru masa profesional.

Kegiatan favorit lainnya menyangkut unsur budaya, bahasa dengan berbagi pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran sederhana Bahasa Indonesia diberikan oleh staf profesional , sehingga setelah mendapatkan kelas Bahasa Indonesia, wisatawan diharapkan akan dapat bernegosiasi dengan pedagang pasar seni, jika mereka ingin membeli cindera mata.

Atau mereka mungkin bisa menolak dengan sopan, pedagang kaki lima yang menjengkelkan dan mengganggu. Kegiatan lainnya adalah memanjat kelapa. Mereka mengeksplorasi kelapa menjadi arang sebagai pemanas untuk pakaian tradisional, tutur Kulsum Sastroatmodjo. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015