Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan Pemerintah untuk saat ini belum memerlukan impor beras karena persediaan beras dalam negeri masih mencukupi untuk konsumsi masyarakat.

"Sebenarnya setelah kita uji coba, konsumsi beras kita hanya kira-kira 27 sampai 28 juta ton (per hari), jadi produksi itu sekitar 45 sampai 46 juta ton padi, bukan 70 juta. Jadi selama supply-nya cukup ya sebenarnya (tidak perlu impor)," kata Wapres Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Meskipun stok beras dalam negeri semakin menipis, Wapres berkeyakinan dengan panen raya di bulan April maka persediaan beras akan mencukupi kebutuhan konsumsi beras masyarakat.  "Bulan ini petani-petani sudah panen, jadi memang secara terus menerus akan ada supply lebih baik meskipun konsumsi jalan terus.

Menurut Wapres data jumlah konsumsi beras sebelumnya selalu menggunakan takaran yang lebih besar, sehingga pada tahun ini pemerintah akan menggunakan data kebutuhan konsumsi beras sebesar 114 kg per tahun.

Dengan menggunakan angka tersebut, maka konsumsi beras tingkat nasional menurut Kalla mencapai sekitar 27 juta ton. "Jadi bukan salah data. Kami memutuskan bahwa data BPS tentang konsumsi yang diatur oleh Susenas itu benar karena itu yang harus dikoreksi ialah mungkin kaji ulang data produksinya nanti," kata Kalla.

Dengan mengetahui jumlah konsumsi beras masyarakat Indonesia, maka pemerintah dapat menyesuaikan jumlah produksi untuk mencapai swasembada beras. (WDY)

Pewarta: Oleh Fransiska Ninditya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015