Jakarta (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin sehubungan dengan perkembangan situasi politik dan keamanan di Yaman yang sejak Kamis dini hari semakin tidak kondusif, demikian siaran pers Kemlu RI di Jakarta, Sabtu.

Pemerintah Indonesia meminta agar semua pihak menahan diri dari tindak kekerasan dan memperhatikan keselamatan warga sipil baik warga setempat maupun warga asing di Yaman. Seperti diberitakan, perang saudara di Yaman semakin sengit.

Pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman, semakin meluas dengan melibatkan Koalisi Negara Teluk di bawah pimpinan Arab Saudi, setelah Presiden Yaman meminta bantuan negara-negara kawasan tersebut.

Pertempuran itu menyebar ke sepanjang semenanjung Arab mulai akhir September 2014, ketika Houthi menguasai Sana'a (ibu kota Yaman), memaksa masuk ke wilayah Sunni dan mengusir Hadi dari ibu kota.

Menurut keterangan dari Kemlu RI, saat ini jumlah WNI di wilayah Yaman sekitar  4.159 orang dan tersebar di berbagai kawasan. Di antara para WNI tersebut, sebanyak 2.686 orang adalah mahasiswa dan 1.488 orang buruh migran.

Menurut informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa, sebagian besar WNI berada di bagian selatan Yaman yang situasinya sedikit lebih kondusif.

Sejak Februari 2015, Pemerintah Indonesia telah melakukan proses evakuasi bagi WNI secara suka rela untuk kembali ke Indonesia. Hingga kini dari 175 total WNI yang mendaftarkan diri, sebanyak 141 orang telah dievakuasi dari Yaman dan telah kembali ke Indonesia. Pemerintah Indonesia terus mendorong WNI di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi dari Yaman.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana'a saat ini masih beroperasi kendati secara terbatas guna memfasilitasi proses evakuasi dan perlindungan WNI. Pihak KBRI juga telah menyiapkan rencana kontingensi gawat darurat bila situasi memaksa. KBRI di Sana'a, Yaman tetap memberikan pelayanan bagi seluruh WNI di Yaman, layanan "hotline" dapat diakses 24 jam dengan nomor +967 738 115 555. (WDY)

Pewarta: Oleh Yuni Arisandy

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015