Tabanan (Antara Bali) - Partai Golkar Tabanan siap menampung dua elit PDIP, I Made Sudana dan I Wayan Sukaja, yang kini dikabarkan hendak ditarik (recall) dari keanggotaan di DPRD Provinsi Bali.
"Jika benar ada 'recall' yang berlanjut proses pergantian antar waktu (PAW), kami siap merangkul keduanya masuk ke dalam jajaran pengurus DPD II Golkar Tabanan," kata Wakil Ketua DPD II Golkar Tabanan Bidang Inforkom, I Ketut Loka Antara, Kamis.
Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembicaraan dan bertemu dengan kedua kader senior PDIP itu. Sudana dan Sukaja dikabarkan hendak dipecat karena dinilai melawan kebijakan partai saat pilkada di Tabanan beberapa waktu lalu.
Pihaknya juga mendukung langkah hukum kedua kader PDIP yang akan melakukan perlawanan. "Kami dukung langkah hukum kedua tokoh ini untuk melakukan pembelaan di organisasinya," kata Loka.
Disinggung alasan pihaknya siap merangkul Sudana dan Sukaja masuk di dalam jajaran partai berlambang pohon beringin itu, Loka mengakui karena melihat aspek strategis bagi kepentingan partai ke depan.
"Keduanya punya ribuan pendukung fanatik, terbukti saat Pak Sukaja berpasangan dengan IGN Anom (Sukarno) yang diusung Partai Golkar pada Pilkada 4 Mei, hanya kalah tipis dari jago PDIP pasangan Eka Wiryastuti-Komang Gede Sanjaya," ujar dia.
Saat pilkada lalu, paket Sukarno meraih 116.153 suara, sedangkan Eka-Jaya mendapatkan 134.441 suara dan paket WM yang diusung Partai Demokrat hanya memperoleh 26.258 suara.
Selain itu, ujar dia, sosok kedua tokoh itu memiliki kepedulian cukup tinggi terhadap masyarakat kecil, sehingga menjadikan keduanya memiliki basis dukungan kuat.
Hal itu juga bisa dilihat dari terpilihnya kedua elit partai tersebut menjadi wakil rakyat di Kabupaten Tabanan selama dua periode pada 2004-2009 dan periode 2004-2009.
Dengan bergabungnya dua politisi PDIP itu ke partainya, diyakini bakal berimbas pada perolehan suara Partai Golkar di Tabanan pada pemilu mendatang.
Bahkan keseriusan partainya merekrut Sudana dan Sukaja dibuktikan dengan menyiapkan kursi jabatan di struktur DPD II, jika keduanya bersedia bergabung di Golkar Tabanan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Jika benar ada 'recall' yang berlanjut proses pergantian antar waktu (PAW), kami siap merangkul keduanya masuk ke dalam jajaran pengurus DPD II Golkar Tabanan," kata Wakil Ketua DPD II Golkar Tabanan Bidang Inforkom, I Ketut Loka Antara, Kamis.
Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembicaraan dan bertemu dengan kedua kader senior PDIP itu. Sudana dan Sukaja dikabarkan hendak dipecat karena dinilai melawan kebijakan partai saat pilkada di Tabanan beberapa waktu lalu.
Pihaknya juga mendukung langkah hukum kedua kader PDIP yang akan melakukan perlawanan. "Kami dukung langkah hukum kedua tokoh ini untuk melakukan pembelaan di organisasinya," kata Loka.
Disinggung alasan pihaknya siap merangkul Sudana dan Sukaja masuk di dalam jajaran partai berlambang pohon beringin itu, Loka mengakui karena melihat aspek strategis bagi kepentingan partai ke depan.
"Keduanya punya ribuan pendukung fanatik, terbukti saat Pak Sukaja berpasangan dengan IGN Anom (Sukarno) yang diusung Partai Golkar pada Pilkada 4 Mei, hanya kalah tipis dari jago PDIP pasangan Eka Wiryastuti-Komang Gede Sanjaya," ujar dia.
Saat pilkada lalu, paket Sukarno meraih 116.153 suara, sedangkan Eka-Jaya mendapatkan 134.441 suara dan paket WM yang diusung Partai Demokrat hanya memperoleh 26.258 suara.
Selain itu, ujar dia, sosok kedua tokoh itu memiliki kepedulian cukup tinggi terhadap masyarakat kecil, sehingga menjadikan keduanya memiliki basis dukungan kuat.
Hal itu juga bisa dilihat dari terpilihnya kedua elit partai tersebut menjadi wakil rakyat di Kabupaten Tabanan selama dua periode pada 2004-2009 dan periode 2004-2009.
Dengan bergabungnya dua politisi PDIP itu ke partainya, diyakini bakal berimbas pada perolehan suara Partai Golkar di Tabanan pada pemilu mendatang.
Bahkan keseriusan partainya merekrut Sudana dan Sukaja dibuktikan dengan menyiapkan kursi jabatan di struktur DPD II, jika keduanya bersedia bergabung di Golkar Tabanan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010