Washington (Antara Bali) - Temuan fosil gigi berusia sekitar 20.000
tahun di Sri Lanka menunjukkan manusia hidup di hutan hujan tropis lebih
lama dari yang diketahui selama ini.
Ada perdebatan mengenai kapan manusia pertama kali hidup di hutan hujan dengan beberapa ahli mengatakan wilayah itu terlalu menakutkan untuk masa awal manusia pemburu dan pengumpul makanan. Dalam studi yang dimuat jurnal Science, ilmuwan meneliti gigi dari 26 orang yang ditemukan di berbagai situs di Sri Lanka untuk melihat bukti apa yang mereka makan.
Hampir semua gigi yang ditemukan, termasuk gigi tertua yang berusia 20.000 tahun, menunjukkan diet yang berasal dari bahan makanan yang ada di hutan hujan. "Manusia memanipulasi dan hidup di lingkungan hutan hujan yang dinamis setidaknya sejak 20.000 tahun yang lalu atau mungkin lebih," kata arkeolog Universitas Oxford Patrick Roberts seperti dikutip Reuters.
Sebelum ini, ilmuwan belum menemukan bukti pendudukkan manusia di hutan hujan sebelum 10.000 tahun lalu. Dibandingkan dengan habitat terbuka, hutan hujan menyajikan kerumitan seperti vegetasi yang lebat sehingga sulit bergerak, hewan pemangsa dan tanaman beracun.
Menurut para peneliti, orang-orang ini memburu monyet, tupai besar, kancil, landak dan mamalia di samping air, siput hutan, kacang dan tanaman yang mengandung zat tepung. Menurut mereka, bukti lain juga memberi petunjuk kemungkinan orang Sri Lanka ada di hutan sejak 38.000 tahun lalu.
Roberts menambahkan, penelitian arkeologi di Afrika, Asia Tenggara dan Melanesia menunjukkan manusia mungkin menggunakan sumber daya hutan hujan sejak 45.000 tahun. (WDY/i018
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Ada perdebatan mengenai kapan manusia pertama kali hidup di hutan hujan dengan beberapa ahli mengatakan wilayah itu terlalu menakutkan untuk masa awal manusia pemburu dan pengumpul makanan. Dalam studi yang dimuat jurnal Science, ilmuwan meneliti gigi dari 26 orang yang ditemukan di berbagai situs di Sri Lanka untuk melihat bukti apa yang mereka makan.
Hampir semua gigi yang ditemukan, termasuk gigi tertua yang berusia 20.000 tahun, menunjukkan diet yang berasal dari bahan makanan yang ada di hutan hujan. "Manusia memanipulasi dan hidup di lingkungan hutan hujan yang dinamis setidaknya sejak 20.000 tahun yang lalu atau mungkin lebih," kata arkeolog Universitas Oxford Patrick Roberts seperti dikutip Reuters.
Sebelum ini, ilmuwan belum menemukan bukti pendudukkan manusia di hutan hujan sebelum 10.000 tahun lalu. Dibandingkan dengan habitat terbuka, hutan hujan menyajikan kerumitan seperti vegetasi yang lebat sehingga sulit bergerak, hewan pemangsa dan tanaman beracun.
Menurut para peneliti, orang-orang ini memburu monyet, tupai besar, kancil, landak dan mamalia di samping air, siput hutan, kacang dan tanaman yang mengandung zat tepung. Menurut mereka, bukti lain juga memberi petunjuk kemungkinan orang Sri Lanka ada di hutan sejak 38.000 tahun lalu.
Roberts menambahkan, penelitian arkeologi di Afrika, Asia Tenggara dan Melanesia menunjukkan manusia mungkin menggunakan sumber daya hutan hujan sejak 45.000 tahun. (WDY/i018
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015