Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan, terjadinya degradasi moral pada generasi muda akibat materi Pancasila dan budi pekerti tidak masuk kurikulum  pendidikan sekolah.

"Ini akibat mata pelajaran tersebut tidak masuk lagi dalam kurikulum pendidikan," kata Made Mangku Pastika, di Denpasar, Rabu.

Di sela acara saresehan bertema "Menurunnya Rasa Kebangsaan" yang diselenggarakan PEPABRI Bali itu, ia mengatakan, upaya untuk  menggelorakan kembali semangat nasionalisme adalah dengan cara menanamkan pendidikan tersebut, mulai dari anak-anak sekolah dasar.

"Coba anak-anak SD suruh menyanyikan lagu wajib, seperti lagu Padamu Negeri, Garuda Pancasila dan lainnya, mereka tidak hafal lagi," katanya.

Dia mengatakan, sekarang anak-anak sekolah lebih banyak dituntut untuk mempelajari ilmu sain, namun di sisi lain pelajaran sejarah dan budi pekerti seolah-olah diabaikan.

Padahal, kata dia, berdirinya bangsa Indonesia berangkat dari suatu pergerakan dengan semangat nasionalisme.

"Saya berharap pendidikan Pancasila dan budi pekerti harus kembali menjadi mata pelajaran wajib pada sekolah-sekolah, sehingga dengan demikian patriot kebangsaan akan kembali bangkit," katanya.

Gubernur Bali mengatakan, pada zaman kemerdekaan, perjuangan generasi muda adalah berjuang mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di berbagai sektor, salah satunya di bidang pendidikan.

"Dengan pendidikan yang berbasis Pancasila diharapkan generasi penerus bisa bersinergi dan semangat nasionalisme tersebut akan terus bergelora," kata lelaki asal Desa Petemon, Kabupaten Buleleng itu.

Sementara pembicara sarasehan itu, Dekan Fakultas ilmu Politik dan Ilmu Sosial universitas Pendidikan Nasional Denpasar DR Nyoman Subanda mengatakan, terjadinya degradasi moral generasi muda akhir-akhir ini karena pengaruh globalisasi yang dapat mengubah perilaku dan tananan budaya yang telah ada.

"Zaman globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Karena itu dari pemerintah dan masyarakat harus melakukan penyaringan  budaya yang masuk lewat internet tersebut," katanya.

Tanpa usaha seperti itu, kata dia, kemorosotan moral generasi muda Indonesia ke depannya akan semakin parah.

"Hal seperti itu harus ditangkal sejak dini. Salah satunya dengan pendidikan yang berbasis Pancasila dan budi pekerti," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010