Denpasar (Antara bali) - Sebanyak 60 pelatih dari 30 cabang olahraga akan mengikuti Bimbingan Teknis Standar Kepelatihan Nasional selama tiga hari sejak 5 sampai 7 Maret 2015 dipusatkan di Sekretariat KONI Kota Denpasar.
"Kegiatan bimtek bertujuan meningkatkan kemampuan pelatih dalam memahami pola kepelatihan berstandar nasional untuk menyiapkan para atletnya yang akan diterjunkan dalam ajang Porporov Bali," kata Humas KONI Kota Denpasar, Dewa Gde Rai, di Denpasar, Rabu.
Porprov Bali ke XII akan berlangsung di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng pada 13-19 September 2015 nanti yang diikuti para atlet dari sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Dewa Rai menegaskan kegiatan pelatihan tersebut sangat positif dan diharapkan masing-masing cabang olahraga mengirim dua orang untuk mengikuti kegiatan bimbingan teknis tersebut.
"Kegiatan bimtek membahas tentang dasar -dasar ilmu kepelatihan dengan benar dan strategi yang diterapkan pelatih dalam menghadapi Porprov, sehingga atletnya mampu menerapkan dengan baik dalam ajang pertandingan," ujarnya.
Hal tersebut perlu diberikan karena kebanyakan pelatih saat ini belajar secara otodidak dan awalnya sebagai atlet yang selanjutnya menjadi pelatih. Oleh sebab itu, pihaknya membuat program terukur, tepat sasaran, dan mampu mengukur atlet sejauh mana mengetahui pelatihan yang diberikan secara baik dan benar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kegiatan bimtek bertujuan meningkatkan kemampuan pelatih dalam memahami pola kepelatihan berstandar nasional untuk menyiapkan para atletnya yang akan diterjunkan dalam ajang Porporov Bali," kata Humas KONI Kota Denpasar, Dewa Gde Rai, di Denpasar, Rabu.
Porprov Bali ke XII akan berlangsung di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng pada 13-19 September 2015 nanti yang diikuti para atlet dari sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Dewa Rai menegaskan kegiatan pelatihan tersebut sangat positif dan diharapkan masing-masing cabang olahraga mengirim dua orang untuk mengikuti kegiatan bimbingan teknis tersebut.
"Kegiatan bimtek membahas tentang dasar -dasar ilmu kepelatihan dengan benar dan strategi yang diterapkan pelatih dalam menghadapi Porprov, sehingga atletnya mampu menerapkan dengan baik dalam ajang pertandingan," ujarnya.
Hal tersebut perlu diberikan karena kebanyakan pelatih saat ini belajar secara otodidak dan awalnya sebagai atlet yang selanjutnya menjadi pelatih. Oleh sebab itu, pihaknya membuat program terukur, tepat sasaran, dan mampu mengukur atlet sejauh mana mengetahui pelatihan yang diberikan secara baik dan benar. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015