Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah pedagang beras di Jakarta untuk membahas kenaikan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini.
"Siang ini saya mengundang pedagang beras di Jakarta terutama Cipinang, kita ingin agar masalah kenaikan beras ini segera diatasi," kata Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Presiden menyebutkan dirinya sudah mendapatkan informasi bahwa dalam satu atau dua minggu ini harga beras akan dalam posisi normal. "Akan ada di posisi normal turun kurang lebih Rp2.000-an. Tadi saya sudah mendengar bahwa dan ini komitmen kita bersama agar keadaan normal kembali karena sudah masuk panen raya," katanya.
Sementara itu Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nelly Soekidi mengatakan harga beras naik karena persoalan penawaran dan permintaan saja. "Kebetulan kemarin di Cipinang biasanya masuk 3.500 ton, yang masuk cuman 1.000 jadi pasti naik," katanya.
Ia menyebutkan dengan instruksi presiden agar berapapun harganya permintaan di Pasar Cipinang dipenuhi maka akan menurunkan harga beras. "Hari ini beras dari Demak, Pati masuk 8.900 ton, itu beras medium," katanya.
Mengenai harga, Nelly mengatakan untuk Bulog dijual Rp7.400 per kg, beras super turun dari Rp11.000 menjadi Rp10.000 per kg, jadi turun Rp1.000 hingga Rp1.500 per kg," katanya. Menurut dia, dengan penurunan harga beras di Cipinang secara otomatis harga beras di daerah-daerah juga turun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Siang ini saya mengundang pedagang beras di Jakarta terutama Cipinang, kita ingin agar masalah kenaikan beras ini segera diatasi," kata Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Presiden menyebutkan dirinya sudah mendapatkan informasi bahwa dalam satu atau dua minggu ini harga beras akan dalam posisi normal. "Akan ada di posisi normal turun kurang lebih Rp2.000-an. Tadi saya sudah mendengar bahwa dan ini komitmen kita bersama agar keadaan normal kembali karena sudah masuk panen raya," katanya.
Sementara itu Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nelly Soekidi mengatakan harga beras naik karena persoalan penawaran dan permintaan saja. "Kebetulan kemarin di Cipinang biasanya masuk 3.500 ton, yang masuk cuman 1.000 jadi pasti naik," katanya.
Ia menyebutkan dengan instruksi presiden agar berapapun harganya permintaan di Pasar Cipinang dipenuhi maka akan menurunkan harga beras. "Hari ini beras dari Demak, Pati masuk 8.900 ton, itu beras medium," katanya.
Mengenai harga, Nelly mengatakan untuk Bulog dijual Rp7.400 per kg, beras super turun dari Rp11.000 menjadi Rp10.000 per kg, jadi turun Rp1.000 hingga Rp1.500 per kg," katanya. Menurut dia, dengan penurunan harga beras di Cipinang secara otomatis harga beras di daerah-daerah juga turun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015