Denpasar (Antara Bali) - Akademisi Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Ketut Sudiarta mengatakan usaha jasa pelayaran kapal pesiar (cruise) kecil, memiliki potensi mengundang daya tarik wisatawan untuk menikmati keindahan alam kelautan Pulau Dewata.

"Potensi tersebut terlihat dengan banyaknya wisatawan asing yang mengunjungi Bali tertarik paket wisata bahari berkeliling Pulau Dewata untuk melihat keindahan lautnya dari dekat," ujar Ketut Sudiarta, di Denpasar, Senin.

Ia menuturkan potensi tersebut dapat dilihat dari keinginan pasar dunia yang ingin berkeliling Bali dengan menggunakan kapal pesiar kecil untuk melihat panorama kelautan alam Pulau Dewata yang indah ini.

Menurut dia, Pelabuhan Benoa harus memiliki dermarga bertaraf internasional bagi masuknya kapal cruise dari berbagai negara, sehingga usaha jasa pelayaran kapal pesiar kecil yang ada di Pulau Dewata mendapat limpahan tamu asing mengelilingi laut yang ada di Pulau Seribu Pura itu.

Ia menjelaskan, keinginan para penggiat bisnis pariwisata di Bali untuk memberikan jasa pelayaran dengan menggunakan kapal cruise kecil masih terhambat infrastruktur dan perizinan dari pemerintah.

Padahal potensi tersebut dapat membawa kontribusi besar untuk pariwisata Bali mengingat jumlah wisatawan Asia, Australia dan Eropa yang banyak datang ke Bali melalui jasa penerbangan, sangat berkeinginan menjelajah keindahan alam kelautan Bali dengan memanfaatkan jasa pelayaran tersebut.

Oleh sebab itu, untuk mendukung potensi jasa pelayaran tersebut, ia mengatakan juga harus dibarengi dukungan pemerintan untuk mengembangkan kerjasama kepariwisataan itu.

Apabila Bali memiliki dermaga yang representatif, maka akan menjadi pangkalan bertaraf internasional yang mendatangkan kapal pesiar dari mancanegara.

"Untuk kapal besar saat bersandar di Pelabuhan Benoa tersebut terkendala alur yang sempit dan dangkal saat masuk dan saat bersandar," ujarnya.

Ia menambahkan pelabuhan kapal pesiar yang sudah siap hanya ada satu yang berada di Pelabuhan Benoa, Badung, namun hanya mampu untuk bersandarnya kapal pesiar yang ukurannya kecil.

Selain itu, Bali juga memiliki dermaga kapal pesiar yang ada di Desa Tanah Ampuh, Karangasem saat ini belum mendukung sandar kapal pesiar karena dermaganya harus diperpanjang kembali agar memenuhi syarat.

"Agar pelabuhan terebut dapat berfungsi harus dilakukan upaya pembenahan daerah alur atau kolam penyadaran kapal, dan pembenahan dermaga untuk sandar kapal besar," demikian Ketut Sudiarta. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015