Denpasar (Antara Bali) - Terapi endovascular atau "percutaneous transluminal angioplasty" (PTA) mampu mencegah tindakan amputasi kaki pada penderita diabetes yang sudah dalam stadium lanjut tanpa harus opersi.

Seorang ahli pengobatan kaki Diabetes, Dr dr Ketut Putu Yasa, SpB.,Sp.BTKV, di Denpasar, Sabtu, mengatakan terapi tersebut hanya mencari bagian dari pembuluh darah yang mengalami kebuntuan.

"Terapi dilakukan dibagian pembuluh darah yang mengalami kebuntuan dengan menggunakan alat khusus agar membuka aliran darah tersebut," ujar dr Putu Yasa dalam acara seminar Semiloka "Endovascular Surgery, New Paradigm of Pad on Diabetic Foot".

Menurut dia, kebuntuan pembuluh darah terjadi pada penderita diabetes karena terjadinya penebalan pembuluh darah, sehingga dengan berjalannya waktu dapat menyebabkan kebuntuan.

Ia mengatakan, pasien yang menderita diabetes akan gampang luka, dimana lukanya tersebut tidak mudah sembuh serta mengalami kematian jaringan ( kaki akan menghitam) dan berujung dengan tindakan amputasi.

Selain itu, penderita diabetes mempunyai ancaman berupa kebuntuan pembuluh darah pada kaki mencapai 40 hingga 60 persen. Namun, selama ini yang menampakkan gejala hanya 10 persen. Kemudian, pasien yang memiliki penyakit diabetes cenderung mengalami kebuntuan pembuluh darah akibat diabetes itu rata-rata 300 orang per tahun. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015