Denpasar (Antara Bali) - Pengamat dan pelaku seni budaya Kadek Suartaya, SS Kar, MSi menilai, tari Bali Kebyar Duduk atau Kebyar Terompong dan tari Tarunajaya mampu mengibarkan sejarah baru seni pertunjukan dengan berkembang pesat di Pulau Dewata.

Tari Kebyar Duduk atau Kebyar Terompong adalah karya I Ketut Marya, sedangkan tari Tarunajaya ciptaan Gede Manik, keduanya mampu berkembang pesat, kata Kadek Suartaya yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Rabu.

"Euforia Gong Kebyar yang menggelinding dari wilayah utara Bali dan merebak hingga ke seluruh Pulau Dewata berkat peranserta kedua tokoh seni tabuh dan tari itu," kata Kadek Suartaya.

Ia mengatakan, tari Kebyar Duduk dan Tarunajaya merupakan sebuah inovasi seni pentas yang berpengaruh besar terhadap kesenian Bali pada umumnya, khususnya dalam seni tari dan karawitan.

"Konsep artistik seni kebyar kemudian berlaku umum dalam paradigma berkesenian serta dunia penciptaan seni pentas di Bali," ujar Kadek Suartaya yang sering memperkuat tim kesenian daerah ini untuk mengadakan lawatan ke mancanegara.

Ia menambahkan, tari Tarunajaya yang menjadi maskot tari Bali ketika bertransformasi dari Kebyar Legong yang kemudian bergulir di tengah masyarakat mengalami perubahan, variasi, dan pengkristalan.

Meskipun demikian tetap tampak membumbung dalam tari yang mampu menggairahkan, membuncah, ekspresi lugas dan lagak yang tangkas serta berona humanis-romantis.

"Keseluruhan struktur koreografi tari dan komposisi musik pengiringnya, saat pementasan, menggiring penonton untuk tidak mengalihkan perhatiannya," katanya.

Di tengah kehidupan masyarakat masa kini yang demikian kompleks, tari Tarunajaya masih mampu menjadi perhatian penonton.

Bagi generasi muda Bali, kandungan semangat, keuletan, sikap tahan banting yang disundut tari itu patut disimak, dijadikan inspirasi, dan diteladani.

Bagi masyarakat Bali yang dikenal sebagai penyayang seni, keindahan yang membinar dalam tari itu dapat membangun pencerahan diri. Khususnya, bagi kreator tari dan karawitan masa kini, ujar Kadek Suartaya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015