Negara (Antara Bali) - Petugas Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kabupaten Jembrana mengeluhkan sampah yang dibuang nelayan ke kolam labuh.

"Akibat berbagai jenis sampah di dalam kolam labuh, kami kesulitan saat menyedot pendangkalan akibat pasir. Sampah tersebut membuat, mesin kapal penyedot tidak bisa berfungsi maksimal, bahkan bisa menyebabkan kerusakan," kata Kepala PPN Pengambengan, Suprapto, Selasa.

Ia mengatakan, saat pengerukan maupun penyedotan pasir, banyak ditemukan sampah dari jaring, plastik hingga besi yang diduga berasal dari jangkar perahu.

Menurutnya, saat mesin penyedot pasir dioperasikan, sampah berbagai jenis tersebut sering nyangkut di baling-baling pemecah pasir, sehingga sering macet.

"Belum lagi kalau sampah masuk ke mesin penyedot sehingga tersumbat. Beberapa kali kami harus mengeluarkan sampah dari mesin tersebut," ujarnya.

Ia mengaku, pihaknya hampir setiap hari mengingatkan nelayan, termasuk pedagang untuk tidak membuang sampah di kolam labuh, namun tidak banyak didengarkan.

Padahal, katanya, kolam labuh seharusnya bersih dari sampah, sehingga penyedotan pasir bisa maksimal, yang akhirnya juga akan menguntungkan nelayan.

"Kalau terjadi pendangkalan, akan menganggu perahu nelayan yang masuk ke kolam labuh. Tapi upaya kami untuk menjaga kedalaman kolam labuh, terkesan tidak didukung oleh mereka, karena membuang sampah sembarangan," katanya.

Saat hasil tangkap laut melimpah, PPN Pengambengan dipenuhi ribuan nelayan, serta pedagang ikan, yang dari pantauan, kerap seenaknya membuang sampah khususnya tas plastik ke kolam labuh.

Suprapto mengatakan, untuk mengawasi nelayan, setiap hari petugasnya keliling di dermaga, namun tidak efektif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

"Seringkali petugas kami sampai bertengkar dengan nelayan, karena mereka ngotot merasa tidak bersalah, atau tidak mengaku kalau membuang sampah ke kolam labuh," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015