Jakarta (Antara Bali) - "Berfoto sebelum makan" kini menjadi kebiasaan para penyuka kuliner, khususnya para food blogger.

Foto menjadi bagian penting dalam tulisan para blogger yang mengkhususkan diri pada bidang kuliner dan mereka punya trik sendiri untuk membuat makanan terlihat lebih menggiurkan.

Shelmi Setiawan, sosok di balik blog kuliner www.thedelicaciesjournal.com, menyebut pencahayaan, angle, komposisi dan pengeditan sebagai bagian penting dalam membuat foto makanan yang menggiurkan.

Ia mengatakan bahwa siang hari adalah waktu terbaik untuk memotret makanan dan lokasi tempat duduk di restoran mesti diperhatikan supaya bisa memotret makanan dengan pencahayaan baik.

"Biasanya pilih tempat di dekat jendela," katanya kepada Antara News di Jakarta, Sabtu malam (30/1).

Sementara bila harus memotret pada malam hari, usahakan lampu tidak berada tepat di atas makanan karena akan membuat makanan terlihat berbayang saat dipotret.

"Caranya, taruh tangan di bawah lampu, kalau bayangannya terlihat tebal, berarti kurang bagus untuk foto karena terlalu temaram," kata Eddy, pemilik blog www.eshtravaganza.com.

Bila butuh pencahayaan lebih, bisa minta bantuan teman menyorotkan cahaya tambahan. Tapi, ia menyarankan, sebaiknya jangan memotret dengan lampu blitz karena akan "menghilangkan" warna asli makanan.

Soal komposisi, angle dan sentuhan akhir dalam pengeditan foto, Hans Danial, pemilik blog eatandtreats.blogspot.com, menjelaskan, bahwa yang terpenting adalah mencari ciri khas sendiri.

"Kalau aku gaya fotonya close up, tone warna vintage dan kebiruan kehijauan," kata dia.

Cara pengambilan foto yang paling mudah, kata Shelmi, adalah dengan menyejajarkan kamera dengan makanan.

"Kadang top shot berlaku untuk makanan yang fotojenik dari atas seperti makanan penutup," ujarnya.

"Jangan lupa eksplorasi angle," imbuh perempuan yang berkecimpung di bidang desain grafis itu.

Penggunaan aplikasi edit foto kadang diperlukan untuk mempercantik gambar. Aplikasi yang sering digunakan antara lain Photoshop, Vsco Cam dan Snapseed.

"Tapi jangan kebanyakan filter, tetap harus membuat makanan senatural mungkin," kata Eddy.

Dan yang terpenting, ia mengatakan, jangan sampai membuang terlalu banyak waktu untuk memotret sehingga makanan malah terabaikan.

"Setidaknya makanan masih hangat lah setelah selesai foto karena yang penting mencoba rasanya. Jangan sampai makanan dingin atau misalnya es krim sampai mencair karena kelamaan foto," tambah Eddy. (WDY)

Pewarta: Oleh Nanien Yuniar

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015