Gianyar (Antara Bali) - Yayasan "Bali Animal Welfare Association" (BAWA) melakukan vaksinasi ribuan anjing liar di Kabupaten Gianyar untuk membebaskan daerah itu dari bahaya rabies.

"Saat ini kami sudah memberikan suntikan vaksin kepada enam  ribu anjing liar di Kabupaten Gianyar," kata Drh Wirsa, dokter hewan Yayasan BAWA ketika ditemui ANTARA saat memvaksin anjing di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Senin. 

Ia mengatakan, pihaknya akan mevaksin anjing delapan ribu di Kabupaten Gianyar. Mudah-mudahan bulan depan target itu sudah bisa kami capai, katanya.

Usai melakukan vaksin, kata Wirsa, leher anjing dikalungi pita warna merah.

"Kalung itu sebagai tanda bahwa anjing liar itu telah divaksin," jelasnya.

Untuk  itu, dia berharap kepada masyarakat untuk tidak melepaskan pita itu.

"Kalau ada yang lepas mohon dibantu untuk memasangnya kembali," ujarnya.

Bantuan itu, ujar Wirsa sangat penting dilakukan, sehingga vaksin tidak dilakukan berulang-ulang.

"Paling penting kita tahu perkembangan si anjing setelah di vaksin," katanya.

Umumnya, kata Wirsa, anjing itu terjangkit penyakit rabies memiliki ciri rahang bawahnya terkulai, lumpuh, mulutnya berbusa, kesulitan menelan makanan, kejang, sembunyi ditempat yang gelap.

"Setiap anjing memiliki kebiasaan yang berbeda ketika terjangkit penyakit itu, kami berharap masyarakat jeli melihat tingkah anjing liar itu," ujarnya.

Ia menjelaskan jika masyarakat menemukan tingkah anjing liar dengan ciri itu, diharap menghubungi Yayasan BAWA di Jalan Monkey Forest 100 X, Kelurahan, Ubud, Gianyar, Bali dengan nomor telpon 0361 (97721).

"Kami siap membantu memberikan vaksin itu serta melakukan tindakan lainnya," ucapnya.

Jika ada masyarakat yang tergigit anjing terjangkit rabies, jelas Wirsa, pertolongan sementara masyarakat mesti mencuci lukanya selama 20 menit dengan air mengalir dengan menggunakan sabun atau deterjen. Setelah itu baru pasien dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Pertolongan sementara itu, jelas Wirsa sangat penting dilakukan agar virus tak cepat menyebar ke tubuh.

"Mari kita bersama-sama perangi penyakit rabies itu dengan diawali kesadaran pentingnya mencegah penularannya," jelasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010