Denpasar (Antara Bali) - Kondisi Wayan Damuh Wiranatha (11), korban tertembak senapan angin milik kerabatnya, membaik setelah menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, Kamis.
Kakak kandung korban, Ketut Simpen Juniastuti (18), saat ditemui di ruang Transit IGD RSUP Sanglah, Kamis, menuturkan bahwa kondisi adik bungsunya saat ini sudah mulai membaik.
"Kondisi adik saya sudah membaik. Namun, masih menunggu jadwal operasi pengangkatan peluru yang bersarang di punggung kanannya," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa sebelum mendapat penanganan medis Rabu (21/1) lalu, adiknya mengeluh sakit saat menggerakkan tubuhnya. "Sebelumnya mengeluh sakit. Namun, saat ini sudah mendingan," katanya.
Terkait jadwal operasi pengangkatan peluru itu, lanjut dia, belum mengetahui secara pasti. Namun, dari keterangan dokter yang merawat untuk melakukan upaya itu harus menggunakan alat khusus.
Pihaknya menuturkan bahwa kerabatnya yang menembak korban, I Nengah Budiana (24), tidak sengaja mengarahkan senjatanya ke arah korban.
Namun, kerabatnya tersebut tidak mengetahui bahwa senapan tersebut berisi peluru. "Dia mengaku tidak mengetahui ada peluru di dalamnya dan saat itu hanya ingin mencoba karena senapannya baru selesai diperbaiki," ujarnya.
Sebelumnya, korban sempat menjalani perawatan di Puskesmas Kubu, Kabupaten Karangasem. Namun, peluru yang mengenai tubuh korban tidak mampu dikeluarkan sehingga harus dirujuk ke RSUP Sanglah. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Kakak kandung korban, Ketut Simpen Juniastuti (18), saat ditemui di ruang Transit IGD RSUP Sanglah, Kamis, menuturkan bahwa kondisi adik bungsunya saat ini sudah mulai membaik.
"Kondisi adik saya sudah membaik. Namun, masih menunggu jadwal operasi pengangkatan peluru yang bersarang di punggung kanannya," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa sebelum mendapat penanganan medis Rabu (21/1) lalu, adiknya mengeluh sakit saat menggerakkan tubuhnya. "Sebelumnya mengeluh sakit. Namun, saat ini sudah mendingan," katanya.
Terkait jadwal operasi pengangkatan peluru itu, lanjut dia, belum mengetahui secara pasti. Namun, dari keterangan dokter yang merawat untuk melakukan upaya itu harus menggunakan alat khusus.
Pihaknya menuturkan bahwa kerabatnya yang menembak korban, I Nengah Budiana (24), tidak sengaja mengarahkan senjatanya ke arah korban.
Namun, kerabatnya tersebut tidak mengetahui bahwa senapan tersebut berisi peluru. "Dia mengaku tidak mengetahui ada peluru di dalamnya dan saat itu hanya ingin mencoba karena senapannya baru selesai diperbaiki," ujarnya.
Sebelumnya, korban sempat menjalani perawatan di Puskesmas Kubu, Kabupaten Karangasem. Namun, peluru yang mengenai tubuh korban tidak mampu dikeluarkan sehingga harus dirujuk ke RSUP Sanglah. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015