Jakarta (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengatakan bahwa sektor perikanan merupakan penopang diversifikasi pangan untuk mendukung kedaulatan pangan yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian.

"Diversifikasi pangan tersebut dimaksudkan untuk memvariasikan konsumsi masyarakat Indonesia agar tidak terfokus pada satu komoditas saja. Misalnya, mengurangi komsumsi beras dan menggantinya dengan konsumsi ikan," kata Herman di Jakarta, Senin.

Menurut Herman, dengan mengonsumsi ikan, justru akan memberikan efek positif terhadap pengurangan konsumsi beras yang memberikan daya tahan terhadap kedaulatan pangan di Indonesia.

"Menurut saya, sektor perikanan merupakan salah satu pendukung utama karena komoditas perikanan Indonesia tidak perlu diragukan lagi, kita bisa mengonsumsi ikan, rumput laut, dan hasil laut lainnya," kata politikus dari Partai Demokrat tersebut.

Ia mengatakan bahwa diversifikasi pangan juga berperan dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat sehingga nutrisi yang diterima oleh tubuh dapat bervariasi dan seimbang.

Dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, Kementerian Pertanian telah menetapkan lima sasaran produksi yang dibutuhkan untuk membangun program kedaulatan pangan, antara lain mencakup program swasembada padi, jagung, dan kedelai, serta peningkatan produksi gula dan daging.

Diversifikasi pangan tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, yang intinya adalah ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembangunan nasional untuk membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, mandiri, dan sejahtera melalui perwujudan ketersediaan pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi, dan beragam serta tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. (WDY)

Pewarta: Oleh Benardy Ferdiansyah

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015