Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menegaskan upaya untuk meningkatkan produksi sektor pertanian harus terus dilakukan sehingga target swasembada beras pada dua hingga tiga tahun mendatang bisa tercapai.
"Itu uang negara dan uang rakyat. Saya yakini dengan cara kerja yang kita lakukan itu, target saya tiga tahun harus sudah swasembada, tapi saya yakin sebelum tiga tahun selesai," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan hal itu, saat acara silaturahim dengan petani pemenang Adhikarya Pangan Nusantara (APN) dan pemenang pemilihan petugas operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan rawa teladan tingkat nasional di Istana Negara, Jakarta.
Presiden mengatakan pemerintah terus melakukan identifikasi masalah yang menghambat peningkatan sektor pertanian, antara lain menyangkut irigasi, pengadaan benih, dan pupuk.
Kepala Negara menegaskan menteri terkait akan terus berada di lapangan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah di lapangan.
"Berapa puluh tahun tidak bangun waduk. Keperluan kita 30 waduk, akan kita bangun, saat kumpulkan bupati, wali kota, dan gubernur, semua minta tambahan waduk jadi 49, semua senang waduk. Kalau sudah diberi waduk target harus jelas," katanya.
Presiden menegaskan tentang target setiap provinsi untuk produksi pangan dan diharapkan dalam beberapa tahun mendatang bisa tercapai.
"Dan dua hingga tiga tahun mendatang kita harus bisa balikkan situasi bahwa kita tanya siapa yang mau beli beras kita," kata Presiden.
Pemerintah membantu traktor, alat-alat pertanian, dan benih kepada para petani pada 2015.
"Tahun ini kita bantu traktor ada 60.000 traktor dan alat lainnya, saya kira dalam sejarah pembagian sebesar ini baru tahun ini dilanjutkan tahun depan dan tahun depannya lagi. Jagung juga akan dibagi benihnya satu juta hektare," katanya.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Itu uang negara dan uang rakyat. Saya yakini dengan cara kerja yang kita lakukan itu, target saya tiga tahun harus sudah swasembada, tapi saya yakin sebelum tiga tahun selesai," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan hal itu, saat acara silaturahim dengan petani pemenang Adhikarya Pangan Nusantara (APN) dan pemenang pemilihan petugas operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dan rawa teladan tingkat nasional di Istana Negara, Jakarta.
Presiden mengatakan pemerintah terus melakukan identifikasi masalah yang menghambat peningkatan sektor pertanian, antara lain menyangkut irigasi, pengadaan benih, dan pupuk.
Kepala Negara menegaskan menteri terkait akan terus berada di lapangan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah di lapangan.
"Berapa puluh tahun tidak bangun waduk. Keperluan kita 30 waduk, akan kita bangun, saat kumpulkan bupati, wali kota, dan gubernur, semua minta tambahan waduk jadi 49, semua senang waduk. Kalau sudah diberi waduk target harus jelas," katanya.
Presiden menegaskan tentang target setiap provinsi untuk produksi pangan dan diharapkan dalam beberapa tahun mendatang bisa tercapai.
"Dan dua hingga tiga tahun mendatang kita harus bisa balikkan situasi bahwa kita tanya siapa yang mau beli beras kita," kata Presiden.
Pemerintah membantu traktor, alat-alat pertanian, dan benih kepada para petani pada 2015.
"Tahun ini kita bantu traktor ada 60.000 traktor dan alat lainnya, saya kira dalam sejarah pembagian sebesar ini baru tahun ini dilanjutkan tahun depan dan tahun depannya lagi. Jagung juga akan dibagi benihnya satu juta hektare," katanya.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015