Gianyar (Antara Bali) - Rapat rencana upacara "pengabenan" almarhumah Nani Mirna Bharata, istri mantan Bupati Gianyar, Anak Agung  Gede Agung Bharata, mentok tanpa ada hasil.

Rapat yang digelar untuk melaksanakan upacara kremasi jenasah itu di Puri Gianyar, Bali, dimulai pukul 10.00 hingga 11.30 Wita, Selasa.

Sebelumnya jenazah istri mantan bupati itu disemayamkan di RSUD Sanjiwani Gianyar pada Minggu (5/9), setelah tewas dalam kecelakaan di pantai bersama suaminya.

"Belum ada keputusan, kami akan berkonsultasi dengan pendata kami," kata Sekretaris Puri Gianyar, Dewa Nyoman Agung.

Rapat itu dihadiri adik kandung mantan bupati, Anak Agung Gede Agung Mayun, Ketua Adat Gianyar, Dewa Made Geria, Ketua Sabha Desa Adat Gianyar, Dewa Ketut Sidakarya, serta keluarga besar puri Gianyar. 

"Mereka sepakat untuk menanyakan rencana upacara "pengabenan" itu kepada orang pintar. Jenasah Ibu Nani dipindahkan ke sini atas permintaan Pak Agung," ujar Nyoman Agung.

Dengan keputusan itu, katanya, pihak puri akhirnya memutuskan mencari petunjuk ke Ida Pedanda Padangtegal, Kecamatan Ubud. Keputusan itu segera dilaksanakan sehingga keluarga puri sedang berjalan menuju  ke griya (rumah) Padangtegal, Ubud.

Seusai  rapat itu, Agung Bharata dengan tangan terbalut perban tiba di puri itu setelah sebelumnya dibawa ambulans dari Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.

Begitu tiba di Puri Gianyar, mantan bupati itu diupacarai sesuai tradisi agama Hindu, upacara "pengulapan" oleh salah seorang pemangku (pemimpin upacara) setempat.

Setelah usai diupacarai di tengah halaman Puri Gianyar, kata Nyoman Agung, Agung Bharata yang ditemani Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, itu langsung menuju "bale gedung" untuk beristirahat.

"Pak Agung belum melihat jenasah istrinya sampai sekarang," kata Nyoman Agung.

Agung Bharata sendiri, kata Nyoman Agung kondisinya nampak sehat namun belum mau berbicara sedikitpun. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010