Badung (Antara Bali) - Umat Katolik mengenakan pakaian adat Bali saat malam misa Natal di Gereja Tritunggal Mahakudus Paroki Desa Tuka, Kabupaten Badung, Rabu malam.

Selain itu, pernak-pernik dan hiasan gereja tersebut juga menggunakan adat Bali seperti halnya perayaan Hari Raya Galungan di Pulau Dewata.

Sejak memasuki kawasan Desa Adat Tuka ratusan penjor menghiasi seluruh rumah warga setempat. Namun, yang membedakan penjor tersebut dengan penjor umat Hindu adalah tanpa diisi sesajen, penjor umat Katolik tersebut hanya berupa hiasan rumah warga.

Begitu pula, hiasan gebogan yang ada di Gereja Tritunggal Mahakudus Paroki. Hiasan tersebut tanpa diisi sarana sembayang seperti halnya umat Hindu.

Dewan Pastoral Paroki Gereja Tritunggal Mahakudus Paroki Nyoman Robi mengatakan bahwa umat Katolik setempat masih menggunakan budaya Bali.

"Sebelum malam misa Natal, biasanya umat setempat melakukan ziarah ke makam Desa Tuka dengan membawa bunga dan dupa," ujarnya.

Selanjutnya, saat malam misa Natal umat yang merupakan keturunan desa setempat diwajibkan mengenakan pakaian adat Bali, sedangkan bagi warga luar bisa menyesuaikan.

Pihaknya berharap budaya dan adat tersebut bisa terus dipertahakan karena telah menjadi warisan budaya dan daya tarik pariwisata di Pulau Dewata. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014