Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh lapisan masyarakat di seluruh Tanah Air agar membangun dan meningkatkan semangat bela negara.

"Indonesia bisa berdiri tegak sebagai negara dan bangsa yang berdaulat tidak lepas dari perjuangan seluruh kekuatan rakyat. Mulai dari petani, pedagang kecil, nelayan dan elemen rakyat lainnya untuk membela Tanah Air," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya yang dibacakan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno pada upacara peringatan Hari Bela Negara, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat.

Presiden Jokowi berhalangan hadir pada acara tersebut. Upacara itu dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja seperti Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menpan RB Yuddy Chrisnandi, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpora Imam Nahrowi, Menhan Ryamizard Ryacudu serta Menristek dan Dikti M Nasir. Hadir pula Kepala BIN Marciano Norman serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Presiden Jokowi, mengatakan, tapak perjuangan rakyat dalam membela Tanah Air tercatat dalam lembaran sejarah 66 tahun yang lalu. Tepatnya, terjadi 19 Desember 1949 atas prakarsa Syarifudin Prawiranegara dengan membentuk pemerintah darurat RI di Sumatera Barat.

Langkah itu merupakan upaya untuk menyelamatkan kelangsungan hidup negara, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa negara Republik Indonesia masih eksis.

"Peristiwa tersebut menunjukkan kepada kita semua bahwa membela negara tidak hanya dilakukan oleh militer dengan kekuatan senjata, tetapi juga dilakukan setiap warga negara dengan kesadar-kesdarannya melalui upaya-upaya non militer, politik dan diplomasi," tuturnya.

Presiden Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa bahwa pada peringatan bela negara ini perlu belajar dan ingat akan sejarah agar bisa menatap masa depan bangsa dengan sempurna. (WDY)

Pewarta: Oleh Syaiful Hakim

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014