Denpasar (Antara Bali) - PT Coca-Cola Amatil Indonesia Balinusa menyelenggarakan seminar penyuluhan "Human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS)" di tempat kerja.

Penyuluhan itu dilakukan di Denpasar, Sabtu, dalam rangkaian memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2014.

"Penyuluhan ini juga dilakukan untuk menekan bahaya penyebaran virus mematikan tersebut di kalangan generasi muda," kata Indah Triyanti selaku Regional Corporate Affairs Manager PT Coca-cola Amatil Indonesia (CCAI) East Indonesia.

Menurut dia, kegiatan itu merupakan program penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman karyawan CCAI mengenai cara penularan HIV/AIDS dan sekaligus cara pencegahan dan menghilangkan diskriminasi terhadap ODHA dan OHIDA (Orang yang Hidup dengan HIV/AIDS).

Indah juga menyampaikan bahwa ke depannya CCAI akan bekerja sama dengan pihak terkait, baik pemerintah maupun swasta untuk melanjutkan program penyuluhan dan pencegahan HIV/AIDS agar dapat berkontribusi secara efektif dalam menekan angka pertumbuhan HIV/AIDS di masyarakat, khususnya di Pulau Dewata.

Kegiatan penyuluhan tidak hanya dilakukan di CCAI Denpasar, tetapi secara bertahap telah dilakukan di beberapa pabrik di Pulau Jawa.

Dalam acara tersebut menghadirkan langsung nara sumber dari Komisi Penanggulangan Aids Kota Denpasar dan penderita HIV/AIDS (ODHA) yang juga seorang aktivis HIV sebagai pembicara.

Pada kesempatan tersebut dijelaskan mengenai pengertian HIV dan AIDS, serta penyebab dan cara penularannya.

Penyuluhan itu menekankan pada cara menghadapi orang yang mengidap HIV dan AIDS dan bahwa semua orang harus tetap menghargai para penderita penyakit tersebut.

Para peserta penyuluhan sangat antusias mendengarkan pengalaman salah seorang pembicara yang merupakan ODHA yang bersedia menceritakan mengenai kehidupannya setelah ia dinyatakan positif mengidap HIV.

Beberapa poin penting mengenai cara bersikap dalam lingkungan berkaitan dengan HIV dan AIDS pun disampaikan dalam penyuluhan tersebut yakni, dengan tidak mendiskriminasi orang yang mengidap HIV/AIDS, serta bagaimana menerangkan tentang penyakit itu kepada lingkungan sekitar kita terutama teman dan keluarga.

Pengertian yang kita sampaikan pada lingkungan mengenai penyakit HIV/AIDS dapat sangat membantu orang-orang di sekitar untuk mewaspadai penyakitnya, dan bukan menjauhi pengidapnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014