Denpasar (Antara Bali) - Pantai Kuta dengan ombaknya yang aduhai, dan sudah kesohor ke dunia internasional, bisa dipasarkan sebagai daya tarik bagi calon wisatawan asal Vietnam untuk bisa datang melakukan perjalanan wisata ke Bali.
"Bali harus mampu lebih gencar melakukan promosi pariwisata agar masyarakat Vietnam yang semakin banyak melakukan perjalanan wisata ke luar negeri, juga mau singgah ke Pulau Dewata," kata pengamat Pariwisata Bali, Dewa Nyoman Putra di Denpasar Jumat.
Hal itu penting dilakukan pemerintah maupun komponen pariwisata yang ada untuk mengimbangi minat Pemerintah Vietnam yang saat ini sedang gencar menjajaki pasar Indonesia dengan menawarkan berbagai destinasi alam, historis serta religi.
Ia mengatakan, Vietnam dan Indonesia memiliki hubungan baik di segala sektor termasuk pariwisata, oleh sebab itu wajar pelaku pariwisata daerah ini memanfaatkan hubungan baik itu untuk menarik lebih banyak masyarakat negeri itu datang berlibur ke Bali.
Promosi itu penting dilakukan lebih gencar lagi, mengingat jumlah kunjungan turis luar negeri asal Vietnam ke Bali rata-rata masih di bawah angka seratus ribu orang per bulan, atau baru tercatat 8.513 orang selama Januari-Oktober 2014.
Besaran angka itu hanya 0,27 persen dari seluruh jumlah turis asing ke Bali periode sepuluh bulan pertama 2014 mencapai 3.122.893 orang, kata Dewa Nyoman Putra sambil menunjukkan angka statistik yang dikeluarkan Dinas Pariwisata Bali terkini.
Ia mengakui untuk bisa meraih lebih banyak jumlah kunjungan turis Vietnam masih menghadapi kendala, antara lain belum adanya penerbangan langsung Jakarta atau Denpasar-Hanoi yang menjadi destinasi primadona kedua negara.
Kedua pemerintahan tampaknya mulai bergairah untuk bisa menerima lebih banyak kunjungan turis Indonesia ke Vietnam begitu pula sebaliknya, oleh sebab itu Bali harus lebih cepat memanfaatkan kesempatan untuk menarik lebih banyak turis negeri itu ke Pulau Dewata.
Para komponen pariwisata hendaknya mulai saat ini lebih gencar mempromosikan destinasi wisata Pulau Dewata ke Vietnam dengan diawali membangun jejaring antarpelaku pariwisata, baik itu agen pariwisata maupun operator perjalanan, kata Putra. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Bali harus mampu lebih gencar melakukan promosi pariwisata agar masyarakat Vietnam yang semakin banyak melakukan perjalanan wisata ke luar negeri, juga mau singgah ke Pulau Dewata," kata pengamat Pariwisata Bali, Dewa Nyoman Putra di Denpasar Jumat.
Hal itu penting dilakukan pemerintah maupun komponen pariwisata yang ada untuk mengimbangi minat Pemerintah Vietnam yang saat ini sedang gencar menjajaki pasar Indonesia dengan menawarkan berbagai destinasi alam, historis serta religi.
Ia mengatakan, Vietnam dan Indonesia memiliki hubungan baik di segala sektor termasuk pariwisata, oleh sebab itu wajar pelaku pariwisata daerah ini memanfaatkan hubungan baik itu untuk menarik lebih banyak masyarakat negeri itu datang berlibur ke Bali.
Promosi itu penting dilakukan lebih gencar lagi, mengingat jumlah kunjungan turis luar negeri asal Vietnam ke Bali rata-rata masih di bawah angka seratus ribu orang per bulan, atau baru tercatat 8.513 orang selama Januari-Oktober 2014.
Besaran angka itu hanya 0,27 persen dari seluruh jumlah turis asing ke Bali periode sepuluh bulan pertama 2014 mencapai 3.122.893 orang, kata Dewa Nyoman Putra sambil menunjukkan angka statistik yang dikeluarkan Dinas Pariwisata Bali terkini.
Ia mengakui untuk bisa meraih lebih banyak jumlah kunjungan turis Vietnam masih menghadapi kendala, antara lain belum adanya penerbangan langsung Jakarta atau Denpasar-Hanoi yang menjadi destinasi primadona kedua negara.
Kedua pemerintahan tampaknya mulai bergairah untuk bisa menerima lebih banyak kunjungan turis Indonesia ke Vietnam begitu pula sebaliknya, oleh sebab itu Bali harus lebih cepat memanfaatkan kesempatan untuk menarik lebih banyak turis negeri itu ke Pulau Dewata.
Para komponen pariwisata hendaknya mulai saat ini lebih gencar mempromosikan destinasi wisata Pulau Dewata ke Vietnam dengan diawali membangun jejaring antarpelaku pariwisata, baik itu agen pariwisata maupun operator perjalanan, kata Putra. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014