Klungkung (Antara Bali) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali Nusra, Benny Siswanto menilai, potensi usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya tenun ikat dan endek di Bali cukup menjanjikan.

"Hasil usaha UMKM skala rumah tangga, melalui promosi kini sudah dikenal secara meluas, termasuk menembus pasaran ekspor," kata Benny Siswanto di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Senin.

Serangkaian kegiatan pelatihan wartawan ekonomi yang melibatkan 35 peserta dari Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), ia mengatakan, pihaknya membantu pengembangan usaha industri kreatif itu hingga dikenal pasar secara luas.

Selain itu meningkatkan mutu dan rancang bangun (disain) sehingga mampu menarik perhatian konsumen di dalam dan luar negeri.

Benny Siswanto menambahkan, pihaknya membina perajin industri tenun ikat atau endek di tiga kabupaten meliputi Kabupaten Buleleng, Giianyar dan klungkung.

Di tiga daerah itu melakukan kerja sama pembinaan kepada para perajin dengan melibatkan instansi terkait.

Benny Siswanto menjelaskan, pihaknya juga membantu menyangkut sarana untuk peroses produksi yakni membantu alat tenun, salah satu di antaranya pengembangan tenun Rangrang Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Dalam kontek pemasaran BI telah melakukan pengembangan melalui pameran dan peragaan busana bekerja sam dengan asosiasi perancang mode yang diadakan di Bali.

Dalam kegiatan itu menampilkan corak atau mode yang dirancang berdasarkan kombinasi antara tiga provinsi, yakni Nusa Tengara Tengah (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali.

Hal itu merupakan salah satu langkah untuk mempromosikan hasil kerajinan tenun di Bali agar mendunia. (MFD)

Pewarta:

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014