Jakarta (Antara Bali) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
mengatakan, pemberantasan korupsi bakal memperbaiki sektor perikanan di
Indonesia karena korupsi dinilai juga menjadi penyebab rendahnya
pemasukan dari perikanan.
"Kita membiarkan korupsi dan kolusi yang mengakibatkan pencurian ikan terjadi di kawasan perairan Indonesia," kata Susi Pudjiastuti di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat.
Menurut Susi, tindakan korupsi dan kolusi tersebut mengakibatkan munculnya iklim bisnis yang tidak adil, sehingga Indonesia yang sebenarnya kaya akan sumber daya ikan menjadi pasar bagi ASEAN.
Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan, bila hal tersebut dilanjutkan, maka dicemaskan hal tersebut juga bakal membuat daya saing perikanan Indonesia menjadi melemah.
"Negara kita hanya bakal menjadi pasar dari produk ekonomi dunia, dan kita tidak menjadi pemain utama," tukasnya.
Untuk itu, ujar dia, dibutuhkan keterbukaan dan peningkatan transparansi agar para pelaku tindakan kolusi dan korupsi juga dapat diberantas.
Sebelumnya, Susi dalam acara pertemuan dengan pelaku usaha perikanan di Jakarta, Jumat (4/12) juga menyatakan keheranannya karena Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua terbesar di dunia dan 2/3 luasnya adalah lautan, tetapi produksi ikannya rendah.
"Mengapa kita susah mencari ikan padahal dua pertiga wilayah kita adalah laut," ucapnya, mempertanyakan.
Sebagaimana diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan negara-negara tetangga membeli ikan langsung di pelabuhan-pelabuhan Indonesia, bukan melalui alih muatan kapal di laut.
"Kita mau mereka (negara-negara tetangga) membeli langsung dari kita," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Senin (1/12).
Sebelumnya, pencurian ikan oleh asing di perairan Indonesia kerap terjadi. Kapal-kapal mereka tidak melabuhkannya di tempat pelelangan ikan milik Indonesia.
Dengan adanya kebijakan moratorium dengan ditambahkan dengan larangan melakukan "transhipment" (alih muatan di tengah laut), kini Menteri Susi mendengar bahwa pasokan ikan ke sejumlah negara tetangga menjadi menipis yang berpengaruh juga kepada tingkat harga.
"Saya belum mendengar penurunan pasokannya seberapa banyak, tetapi saya dengar harga ikan di negara tetangga meningkat," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Hari Antikorupsi Sedunia bakal diperingati secara global termasuk di Indonesia setiap tanggal 9 Desember. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kita membiarkan korupsi dan kolusi yang mengakibatkan pencurian ikan terjadi di kawasan perairan Indonesia," kata Susi Pudjiastuti di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat.
Menurut Susi, tindakan korupsi dan kolusi tersebut mengakibatkan munculnya iklim bisnis yang tidak adil, sehingga Indonesia yang sebenarnya kaya akan sumber daya ikan menjadi pasar bagi ASEAN.
Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan, bila hal tersebut dilanjutkan, maka dicemaskan hal tersebut juga bakal membuat daya saing perikanan Indonesia menjadi melemah.
"Negara kita hanya bakal menjadi pasar dari produk ekonomi dunia, dan kita tidak menjadi pemain utama," tukasnya.
Untuk itu, ujar dia, dibutuhkan keterbukaan dan peningkatan transparansi agar para pelaku tindakan kolusi dan korupsi juga dapat diberantas.
Sebelumnya, Susi dalam acara pertemuan dengan pelaku usaha perikanan di Jakarta, Jumat (4/12) juga menyatakan keheranannya karena Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua terbesar di dunia dan 2/3 luasnya adalah lautan, tetapi produksi ikannya rendah.
"Mengapa kita susah mencari ikan padahal dua pertiga wilayah kita adalah laut," ucapnya, mempertanyakan.
Sebagaimana diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan negara-negara tetangga membeli ikan langsung di pelabuhan-pelabuhan Indonesia, bukan melalui alih muatan kapal di laut.
"Kita mau mereka (negara-negara tetangga) membeli langsung dari kita," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Senin (1/12).
Sebelumnya, pencurian ikan oleh asing di perairan Indonesia kerap terjadi. Kapal-kapal mereka tidak melabuhkannya di tempat pelelangan ikan milik Indonesia.
Dengan adanya kebijakan moratorium dengan ditambahkan dengan larangan melakukan "transhipment" (alih muatan di tengah laut), kini Menteri Susi mendengar bahwa pasokan ikan ke sejumlah negara tetangga menjadi menipis yang berpengaruh juga kepada tingkat harga.
"Saya belum mendengar penurunan pasokannya seberapa banyak, tetapi saya dengar harga ikan di negara tetangga meningkat," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Hari Antikorupsi Sedunia bakal diperingati secara global termasuk di Indonesia setiap tanggal 9 Desember. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014