Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali, Ketut Artika mengatakan pemerintah daerah memiliki wacana akan membangun transportasi kereta api keliling Pulau Dewata.

"Memang Bali mewacanakan akan membangun transportasi kereta api dalam upaya memperlancar aktivitas masyarakat maupun wisatawan yang akan mengunjungi obyek-obyek yang ada di kabupaten," katanya di sela-sela rapat dengan anggota Komisi III DPRD Bali, di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan mode transportasi tersebut dinilai lebih efektif dan mampu mengangkut penumpang lebih banyak. Namun saat ini wacana itu sudah diusulkan ke pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti dengan studi kelayakan.

"Kami pikir mode transportasi ini akan dapat mengurai kemacetan yang setiap tahun terus meningkat. Karena itu kita berharap wacana itu akan bisa terwujud ke depannya," ujarnya.

Namun upaya mengatasi kemacetan saat ini, kata Artika, dengan mensosialisasikan kepada masyarakat supaya menggunakan transportasi publik, yakni Trans Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan).

"Sejak beroperasi Trans Sarbagita tiga tahun lalu, jumlah penumpang dari koridor I, yakni dari pusat perkotaan Denpasar menuju kampus Unud Bukit Jimbaran hingga objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) pergi pulang, begitu juga koridor II (Batubulan-Nusa Dua)," katanya.

Ia mengatakan masyarakat yang bekerja melindasi halte sudah lebih banyak menggunakan kendaraan publik tersebut. Karena itu pemerintah terus melakukan kajian dan evaluasi terkait keberadaan Trans Sarbagita tersebut.

"Untuk halte I saat ini kendaraan yang beroperasi sebanyak 12 unit dari kebutuhan 15 unit kendaraan. Sedangkan di koridor II sebanyak 15 unit dari 18 unit. Karena itu kita masih kekurangan kendaraan tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Artika, pihaknya sudah menyampaikan ke pemerintah pusat agar bisa direalisasikan kendaraan tersebut tahun depan.

"Kami sudah menyampaikan kekurangan kendaraan publik tersebut. Namun sebelum kami menerima harus mengkaji dan menyiapkan dana operasional dari APBD. Jika memungkinkan dana tersebut baru kami terima kendaraan itu," katanya.(MFD)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014