Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 777 rangkaian bunga hasil kreativitas pelajar di Tabanan, Bali berhasil mencatat prestasi gemilang di Museum Rekor Indonesia (Muri), yang digelar di kawasan wisata Ulun Danu Beratan, Bedugul, Minggu.

Kabupaten Tabanan tercatat dalam Muri, setelah berhasil mengalahkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian, yang hanya berhasil menciptakan 600 rangkaian bunga.

Piagam penghargaan untuk merangkai bunga menggunakan bahan bunga lokal oleh peserta terbanyak itu diserahkan Senior Manager Yayasan Muri Paulus Pangka kepada pemrakarsa, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, serta tiga penyelenggara masing-masing Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tabanan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tabanan dan Pengelola DTW Ulun Danu Beratan.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tabanan Nyoman Budana mengatakan, penyelenggaran merangkai bunga secara masal melibatkan 777 peserta dibagi menjadi empat kelompok.

Peserta terdiri atas kelompok bunga krisan, antorium, heliconia dan tagetes. Bahan bunga yang digunakan adalah bunga lokal hasil kelompok tani di Baturiti.

"Jumlah ini mampu melampui target yang ditetapkan. Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menumbuhkembangkan minat generasi muda akan bunga lokal Tabanan," ungkapnya.

Bupati Tabanan Eka menyatakan, kegiatan ini bukan semata-mata mengejar Muri, namun bagaimana kegiatan ini mampu menggugah generasi muda di Tabanan untuk lebih mencintai alam.

Karena dari merangkai bunga, banyak filosofi yang bisa dipelajari, mulai dari penyatuan kepada alam hingga mencari ketenangan. Menurutnya sekarang ini, zaman modernisasi semua serba instan.

"Kebahagiaan sekarang ini memang sulit dicari. Padahal dengan cara yang paling sederhana, yakni merangkai bunga, kita dapat menemukan ketenangan dan kebahagiaan," jelas Bupati Eka.

Orang nomor satu di Tabanan itu juga menyatakan, tidak hanya terkenal akan penghasil beras saja, Kabupaten Tabanan juga memiliki sentra penghasil bunga lokal, yakni kawasan Baturiti.

Ia mengharapkan dengan kekayaan potensi yang dimiliki, mampu meningkatkan penghasilan petani. "Bunga lokal yang dimiliki Tabanan tidak ada di daerah lain. Dengan ciri khas ini, saya harapkan bunga lokal Tabanan dapat diekspor ke luar negeri," harapnya.

Apresiasi yang setinggi-tingginya juga diberikan Senior Manager Yayasan Muri Paulus Pangka. Menurutnya, Muri bukan menjadi tujuan akhiir, namun kegiatan ini harus mampu meningkatkan ekonomi rakyat. Terlebih jika disinergikan dengan sektor pariwisata.

"Ambilah makna dari kegiatan ini. Paling tidak dari merangkai bunga ini, kita memiliki keterampilan untuk bekal masa depan," pungkasnya.

Selanjutnya rangkaian bunga yang dihasilkan, dibentuk dan ditata menjadi rangkain huruf, yakni HUT ke 521 Kota Tabanan. (WDY)

Pewarta: Oleh Nyoman Suartana

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014