Semarapura (Antara Bali) - Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berpengaruh terhadap melonjaknya tarif penyebrangan perahu motor dari Pelabuhan Kusamba ke Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang mencapai 40 persen.

"Kenaikan tarif cukup besar itu dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per orang untuk sekali jalan," kata salah seorang penumpang di jalur tersebut, Nyoman Yoga, Kamis.

Kenaikan itu sebagai dampak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Dari hasil pemantauan di penyebrangan pelabuhan tradisional Kampung Kusamba, Dawan menuju Toya Pakeh, Nusa Penida juga mengalami kenaikan yang sama.

Kenaikan tarif sejak Rabu (19/12) berdasarkan kesepakatan para pemilik perahu penyebrangan. Ini terpaksa mereka lakukan karena biaya penyebrangan membengkak dengan kenaikan BBM.

Untuk kapal kecil dengan kapasitas 800 PK menghabiskan 300 liter BBM untuk sekali menyebrang ke Nusa Penida. Sementara satu kapal bisa menyebrang dua sampai tiga kali per harinya tergantung keberadaan penumpang.

Selain tarif penyebrangan penumpang yang meningkat, untuk barang juga mengalami hal yang sama naik sekitar 30 persen.

Salah satu penumpang Nyoman Yoga mengaku pasrah dengan kenaikan tarif tersebut. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada pilihan lain.

"Ya terpaksa harus nurut memang mau lewat mana," ujarnya. Pihaknya juga bisa memaklumi kondisi pemilik kapal, karena jika tidak dianaikan biaya oprasional penyebrangan akan membengkak dan mereka akan merugi.

"Ya ujung-ujungnya masyarakat kecil juga yang dirugikan," ujarnya. Sementara itu menurut Adi salah satu anak buah kapal (ABK) membenarkan kalau tarif penyebrangan sudah naik.

Kenaikan sendiri mencapai 40 persen. Kenaikan itu melalui rapat di Nusa Penida dengan semua pemilik sampan berlaku mulai hari Kamis (20/11). (WDY)

Pewarta: Oleh Putu Arthayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014