Kuta (Antara Bali) - PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, menggelar simulasi penanggulangan keadaan darurat dengan skenario peledakan bom, kebakaran dan kecelakaan pesawat pada Selasa (18/11).
"Kami ingin melatih kesiapsiagaan pada instansi kami termasuk unit-unit terkait," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Hukum Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Shively Sanssouci di Kuta, Kabupaten Badung, Senin.
Simulasi penanggulangan keadaan darurat digelar di tiga lokasi berbeda di salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu.
Dalam simulasi tersebut akan melibatkan ratusan orang dari instansi terkait di antaranya operator bandara yakni Angkasa Pura, TNI-AU, SAR Denpasar, Gegana, Tim Media serta instansi terkait lain dan masyarakat sekitar.
Simulasi tersebut digelar sekali dalam dua tahun dengan tema dan penanganan berbeda dari sebelumnya.
Pada tahun 2012 lalu, simulasi penanganan darurat digambarkan kecelakaan pesawat pada saat malam hari sehingga memerlukan penanganan khusus.
Sementara itu, staf Hubungan Masyarakat, Falla Rhomeka dalam pengarahan atau "briefing" kepada beberapa awak media mengatakan bahwa latihan ke-79 tersebut selain melibatkan personel dengan penanganan optimal, simulasi juga melibatkan teknologi canggih di dalam penanganan ledakan bom.
Tak hanya itu, dalam simulasi tersebut juga akan menggambarkan para petinggi instansi terkait di dalam memberikan keterangan pers kepada para awak media.
Pihaknya telah menyosialisasikan kegiatan tersebut kepada calon penumpang dan instansi terkait dengan memasang sejumlah spanduk, "banner" dan mengumumkan secara lisan agar mereka dapat memaklumi simulasi tersebut.
"Kami sudah menyosialisasikan kegiatan simulasi itu dan kami pastikan simulasi tidak menggangu operasional penerbangan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami ingin melatih kesiapsiagaan pada instansi kami termasuk unit-unit terkait," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Hukum Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Shively Sanssouci di Kuta, Kabupaten Badung, Senin.
Simulasi penanggulangan keadaan darurat digelar di tiga lokasi berbeda di salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu.
Dalam simulasi tersebut akan melibatkan ratusan orang dari instansi terkait di antaranya operator bandara yakni Angkasa Pura, TNI-AU, SAR Denpasar, Gegana, Tim Media serta instansi terkait lain dan masyarakat sekitar.
Simulasi tersebut digelar sekali dalam dua tahun dengan tema dan penanganan berbeda dari sebelumnya.
Pada tahun 2012 lalu, simulasi penanganan darurat digambarkan kecelakaan pesawat pada saat malam hari sehingga memerlukan penanganan khusus.
Sementara itu, staf Hubungan Masyarakat, Falla Rhomeka dalam pengarahan atau "briefing" kepada beberapa awak media mengatakan bahwa latihan ke-79 tersebut selain melibatkan personel dengan penanganan optimal, simulasi juga melibatkan teknologi canggih di dalam penanganan ledakan bom.
Tak hanya itu, dalam simulasi tersebut juga akan menggambarkan para petinggi instansi terkait di dalam memberikan keterangan pers kepada para awak media.
Pihaknya telah menyosialisasikan kegiatan tersebut kepada calon penumpang dan instansi terkait dengan memasang sejumlah spanduk, "banner" dan mengumumkan secara lisan agar mereka dapat memaklumi simulasi tersebut.
"Kami sudah menyosialisasikan kegiatan simulasi itu dan kami pastikan simulasi tidak menggangu operasional penerbangan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014