Negara (Antara Bali) - Ratusan kera di hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang masuk wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana memenuhi jalan raya, diduga karena kekurangan makanan akibat kekeringan.
Pantauan di sepanjang jalan raya pinggir hutan tersebut, Jumat, ratusan kera mencari sisa-sisa makanan yang biasanya dilemparkan pengemudi maupun penumpang kendaraan.
"Sudah sejak enam bulan lalu, ratusan kera ini turun dari hutan. Mungkin di dalam tidak ada lagi makanan bagi mereka, karena kemarau panjang," kata Wayan Astika, salah seorang sopir truk, yang sering melintas di kawasan tersebut.
Ia yang sedang berhenti untuk sekedar melempar makanan kepada kera-kera tersebut juga mengungkapkan, beberapa kali rusa juga terlihat di pinggir jalan raya tersebut.
"Namun biasanya saat ada kendaraan berhenti di dekatnya, hewan tersebut langsung lari masuk hutan. Kalau kera, justru kelihatan menunggu kami untuk melempar makanan," ujarnya.
Ratusan kera tersebut memang tidak terlihat takut saat ada kendaraan berhenti, justru beberapa ekor diantaranya mendekat dengan harapan mendapatkan makanan.
Karena cukup jarang jalan raya Denpasar-Gilimanuk tersebut dipenuhi ratusan kera, banyak pengendara yang berhenti sejenak melemparkan berbagai makanan seperti roti maupun buah-buahan kepada kera-kera tersebut.
Untuk mengingatkan pengendara kalau wilayah tersebut sering dijadikan lintasan satwa hutan, TNBB memasang beberapa rambu pemberitahuan agar pengendara berhati-hati.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pantauan di sepanjang jalan raya pinggir hutan tersebut, Jumat, ratusan kera mencari sisa-sisa makanan yang biasanya dilemparkan pengemudi maupun penumpang kendaraan.
"Sudah sejak enam bulan lalu, ratusan kera ini turun dari hutan. Mungkin di dalam tidak ada lagi makanan bagi mereka, karena kemarau panjang," kata Wayan Astika, salah seorang sopir truk, yang sering melintas di kawasan tersebut.
Ia yang sedang berhenti untuk sekedar melempar makanan kepada kera-kera tersebut juga mengungkapkan, beberapa kali rusa juga terlihat di pinggir jalan raya tersebut.
"Namun biasanya saat ada kendaraan berhenti di dekatnya, hewan tersebut langsung lari masuk hutan. Kalau kera, justru kelihatan menunggu kami untuk melempar makanan," ujarnya.
Ratusan kera tersebut memang tidak terlihat takut saat ada kendaraan berhenti, justru beberapa ekor diantaranya mendekat dengan harapan mendapatkan makanan.
Karena cukup jarang jalan raya Denpasar-Gilimanuk tersebut dipenuhi ratusan kera, banyak pengendara yang berhenti sejenak melemparkan berbagai makanan seperti roti maupun buah-buahan kepada kera-kera tersebut.
Untuk mengingatkan pengendara kalau wilayah tersebut sering dijadikan lintasan satwa hutan, TNBB memasang beberapa rambu pemberitahuan agar pengendara berhati-hati.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014