Denpasar (Antara Bali) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional bersama Universitas Udayana mengundang para pakar penginderaan jauh dan antariksa untuk membahas teknologi penginderaan jauh guna memetakan potensi kelautan.

"Kami berharap kemitraan dan ilmu pengetahuan bisa berkontribusi bagi pemanfaatan sumber daya kelautan," kata Kepala Lapan Thomas Djamaludin di Sanur, Denpasar, Selasa.

Sedikitnya 20 pakar dan 420 perserta dari 29 negara Asia Pasifik turut serta dalam Konferensi Penginderaan Jauh Kelautan (Porsec) dengan membahas penginderaan jauh bagi sumber daya kelautan yang berkelanjutan.

Selain itu, lembaga antariksa berbagai negara seperti Lapan, JAXA Jepang dan NASA dari Amerika Serikat juga turut ambil bagian dalam konferensi yang digelar hingga 7 November 2014 itu.

"Melalui konferensi ini kami harapkan para pakar memberikan masukan dalam memperkuat upaya Lapan menjadikan penginderaan jauh memberikan manfaat untuk kemaritiman," ucapnya.

Apalagi, kata dia, pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo fokus di dalam pembangunan potensi kemaritiman sebagai program prioritas.

Sementara itu Rektor Universitas Udayana Prof Dr I Ketut Suastika menyatakan bahwa pihaknya menyadari besarnya potensi kelautan salah satunya diwujudkan perguruan tinggi negeri itu melalui kerja sama dengan University of Yamaguchi, Jepang untuk kegiatan penelitian dan pendidikan terkait penginderaan jauh.

"Kami sudah lama merintis penginderaan jauh dengan Yamaguchi. Kami memiliki kantor untuk pusat pendidikan dan penelitian," katanya.

Meski demikian, ia menyadari belum banyak mahasiswa yang mengenal "remote sensing" atau penginderaan jauh itu karena merupakan cabang ilmu yang relatif baru.

Teknologi antariksa penginderaan jauh dinilai merupakan teknologi mutakhir yang membantu suatu negara di dalam memetakan potensi kelautannya termasuk terumbu karang dan ikan.

Dengan teknologi itu, dapat dilakukan pendeteksian suhu permukaan laut, kandungan klorofil dan keberadaan ikan sehingga sangat membantu nelayan untuk mendapatkan ikan lebih banyak.

Selain itu teknologi tersebut juga bermanfaat di dalam keamanan laut Indonesia. (MFD)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014