Denpasar (Antara Bali) - Tim Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) Provinsi Bali menilai SMAN 3 Denpasar sebagai duta Kota Denpasar dalam lomba tersebut.

Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Sabtu mengatakan sebagai duta Pemkot menampilkan berbagai atraksi dan potensi serta kreativitas pengikut ekstra KSPAN pada sekolah setempat.

"Kita ketahui bahwa di seluruh dunia termasuk di Bali, HIV/AIDS merupakan salah satu ancaman serius karena kasusnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan," katanya.

Ia mengatakan masalah narkoba, HIV dan AIDS yang dihadapi semakin komplek, penggunaan narkoba suntik yang tidak steril secara bersama-sama sangat potensial menularkan virus HIV dengan prevalensi penularan hingga 100 persen.

Berbagai upaya dilakukan untuk menghambat laju penularan HIV, salah satunya adalah intervensi melalui jalur sekolah. Hal ini terlaksana bukan semata-mata hanya upaya Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar namun juga atas kerja sama semua pihak termasuk Forum Guru Pembina KSPAN, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta Lembaga Swadaya Masyarakat.

"Saya memandang lomba ini sudah tepat dan upaya ini hendaknya terus dilakukan secara berkesinambungan dari tahun ke tahun, dan saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada sekolah yang telah melaksanakan KSPAN," ujar Jaya Negara.

Kepala Sekolah SMAN 3 Denpasar, Ketut Suyastra dalam kesempatan tersebut mengatakan, pendidikan kesehatan dengan menekankan pada pencegahan dan penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan narkoba, baik secara formal dalam pembelajaran maupun aktivitas kokurikuler dan ekstrakulikuler di SMAN 3 Denpasar.

"Menjadi kewajiban bersama untuk menyampaikan kepada siswa didik, betapa dahsyatnya persoalan bangsa ini yang akan membawa kehancuran masa depan generasi muda. Semua komponen sekolah tiada henti dan tanpa mengenal lelah upaya menuturkan kepada siswa didik bahayanya HIV/ AIDS, dan narkoba untuk dijadikan musuh bagi kita bersama," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Juri Lomba KSPAN Provinsi Bali, Mertha Agung Dhyani Dewi mengatakan masalah HIV/AIDS, dan narkoba yang dihadapi semakin berkembang dan kompleks.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali hingga bulan Oktober 2014, tercatat 10.174 kasus, dan hal itu sangat memprihatinkan dan dibutuhkan perhatian bersama.

"Melalui lomba ini, kami berharap bisa dijadikan kegiatan kreativitas dalam membangun jejaring kerja, baik antarsiswa, guru, forum guru, pembina KSPAN, serta sebagai upaya untuk menyusun strategi untuk meningkatkan peran pembinaan KSPAN dalam penanggulangan AIDS/HIV, dan narkoba melalui jalur sekolah," kata Agung Dhyani.(MFD)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014