Denpasar (Antara Bali) - Seorang guru Besar Universitas Udayana Prof Wayan Cika menilai, insiden anggota DPR RI yang membanting meja pada sidang paripurna penetapan alat kelengkapan dewan dinilai sebuah tindakan yang memalukan.

"Tindakan itu tidak mencerminkan etika seorang wakil rakyat yang memiliki tingkat intelektual yang tinggi," kata Prof Cika di Denpasar, Kamis.

Dosen Fakultas Sastra Unud itu menambahkan, tindakan yang menimbulkan kekecewaan di masyarakat itu dapat mencorong citra bangsa di dunia internasional.

Ia mengharapkan, peristiwa yang memalukan sejumlah anggota dewan tidak terulang lagi di masa mendatang.

Anggota DPR RI menggelar rapat paripurna tentang penetapan alat kelengkapan dewan pada hari Selasa, 28 Oktober 2014 berakhir dengan kericuhan dengan terjadinya insiden banting meja yang dipicu akibat ketidak puasan terhadap keputusan pimpinan sidang.

Untuk itu Prof Wayan Cika mengharapkan kecerdasan intelektual yang dimiliki wakil rakyat diimbangi dengan kecerdasan mental spiritual dan sosial budaya sehingga dapat mengambil keputusan secara bijak.

Dengan demikian tidak akan muncul hal-hal yang memalukan seperti anggota wakil rakyat yang membanting meja, ujar Prof Cika. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014