Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi III DPRD Bali Nyoman Suyasa mendesak Pemerintah Kota Denpasar menata lahan-lahan kosong yang ada diperkotaan agar tidak terkesan kumuh dan jorok.

"Saya berharap Pemkot Denpasar menata lahan-lahan kosong, seperti lajur pojok jalan agar diisi tanaman sehingga menjadi suasana hijau," katanya di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan Denpasar juga menjadi Ibu Kota Provinsi Bali, oleh karena itu setiap pojok jalan agar ditata dan diisi tanaman hias. Jika tak ditata sejak dini, maka tidak menutup kemungkinan akan dijadikan tempat berjualan bagi pedagang kaki lima.

"Pemkot Denpasar harus menganggarkan dana pada APBD setempat dalam penataan lahan kosong yang merupakan bagian dari milik pemerintah setempat," ucap politikus Partai Gerindra.

Begitu juga, kata dia, Pemkot Denpasar agar menegur pemilik lahan-lahan kosong yang selama ini mangkrak atau terlantar, sehingga perkotaan tidak menjadi kumuh.

"Saya amati ada lahan milik warga atau perusahaan seperti di sebelah selatan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana sudah bertahun-tahun mangkerak pembangunannya," ucapnya.

Terkait permasalahan itu, kata Suyasa, Pemerintah Kota Denpasar agar menegur pemilik lahan tersebut agar ditata terlebih dahulu sebelum melanjutkan pembangunan, karena kalau terus dibiarkan seperti sekarang jelas menjadi sarang nyamuk.

"Di lokasi tersebut tempat genangan air yang sudah bertahun-tahun, semestinya harus dilakukan penataan agar tidak sampai menimbulkan bibit penyakit demam berdarah. Pemkot harus berani bersikap keras terhadap pemilik lahan itu," katanya.

Suyasa menambahkan masih banyak lahan-lahan yang mangkrak di perkotaan. Kalau memang tidak akan bangunan semestinya pemilik lahan menatanya.

"Dengan kondisi seperti itu jelas menambah kekumuhan warga di sekitarnya. Sebab tidak jarang justru menjadi tempat pembuangan sampah oleh warga," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014