Gianyar (Antara Bali) - Sebanyak 32 Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS ) mendapat pelatihan sertifikasi dari Kadin Jerman untuk menuju Gianyar, Bali sebagai Kabupaten sertifikasi.
"Kedatangan para pakar dari Jerman untuk membantu mengembangkan kualitas LPKS di Gianyar khususnya masalah sertfikasi," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar, I Gde Widarma Suharta, Rabu.
Ia mengatakan, para instruktur dari Jerman itu menawarkan kerja sama untuk melatih para instruktur LPKS tentang kurikulum dan tata kelola LPKS di Gianyar.
"Bentuk kerja sama ini sudah berjalan di Semarang dan menjadikan Provinsi Jawa Tengah itu sebagai Provinsi bersertifikasi," jelas Widarma.
Kini di Gianyar ada 32 LPKS, namun baru empat yang bersertifikasi yakni LPKS Pariwisata Bali LP2B yang berlokasi di Jalan Kebo Iwa, Elizabeth Internasional di Jalan KeboIwa, Monarch Cruise Line and Hospitality Training Center dan LP2B Pariwisata Budaya Ubud di Jalan Sanggingan Campuhan Ubud.
Sedangkan masih ada dua LPKS dalam proses sertifikasi yaitu Dedes Healing House di CelukSukawati dan LPK Silakarang Banjar Singapadu Silakarang Sukawati.
Untuk mendapat sebuah sertifikasi cukup sulit, karena banyak persyaratan yang harus dimiliki oleh LPKS seperti sarana prasarana, instruktur, kurikulum maupun tata kelolanya.
Widarma juga menegaskan pentingnya sertifikasi bagi sebuah lembaga pelatihan yakni lulusan dari lembaga itu sudah memiliki sertifikasi profesi.
Jika lembaga itu belum memiliki, para lulusannya harus diuji kembali oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS).
Salah seorang peserta Ni WayanSumerthi Pande dari LPKS Putra Intan mengaku sangat bersyukur bisa mendapat pelatihan untuk memahami pentingnya arti sertifikasi bagi LPKS.
Sementara Prof Dr Claudius Marx, Direktur Eksekutif, DR. Jan Glockauer Kepala Program Kemitraan dan Adreas Gosche Koordinator Program, yang semuanya dari Kadin Konstanz Jerman.
Kedatangannya ke Gianyar difasilitasi oleh Ketua DPD Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia Provinsi Bali Made Juana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kedatangan para pakar dari Jerman untuk membantu mengembangkan kualitas LPKS di Gianyar khususnya masalah sertfikasi," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar, I Gde Widarma Suharta, Rabu.
Ia mengatakan, para instruktur dari Jerman itu menawarkan kerja sama untuk melatih para instruktur LPKS tentang kurikulum dan tata kelola LPKS di Gianyar.
"Bentuk kerja sama ini sudah berjalan di Semarang dan menjadikan Provinsi Jawa Tengah itu sebagai Provinsi bersertifikasi," jelas Widarma.
Kini di Gianyar ada 32 LPKS, namun baru empat yang bersertifikasi yakni LPKS Pariwisata Bali LP2B yang berlokasi di Jalan Kebo Iwa, Elizabeth Internasional di Jalan KeboIwa, Monarch Cruise Line and Hospitality Training Center dan LP2B Pariwisata Budaya Ubud di Jalan Sanggingan Campuhan Ubud.
Sedangkan masih ada dua LPKS dalam proses sertifikasi yaitu Dedes Healing House di CelukSukawati dan LPK Silakarang Banjar Singapadu Silakarang Sukawati.
Untuk mendapat sebuah sertifikasi cukup sulit, karena banyak persyaratan yang harus dimiliki oleh LPKS seperti sarana prasarana, instruktur, kurikulum maupun tata kelolanya.
Widarma juga menegaskan pentingnya sertifikasi bagi sebuah lembaga pelatihan yakni lulusan dari lembaga itu sudah memiliki sertifikasi profesi.
Jika lembaga itu belum memiliki, para lulusannya harus diuji kembali oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS).
Salah seorang peserta Ni WayanSumerthi Pande dari LPKS Putra Intan mengaku sangat bersyukur bisa mendapat pelatihan untuk memahami pentingnya arti sertifikasi bagi LPKS.
Sementara Prof Dr Claudius Marx, Direktur Eksekutif, DR. Jan Glockauer Kepala Program Kemitraan dan Adreas Gosche Koordinator Program, yang semuanya dari Kadin Konstanz Jerman.
Kedatangannya ke Gianyar difasilitasi oleh Ketua DPD Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia Provinsi Bali Made Juana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014