Jakarta (Antara Bali) - Juru Bicara Koalisi Merah Putih (KMP) Tantowi
Yahya menilai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak pantas meminta
mendapatkan pimpinan komisi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
"Pembagian, saya rasa tidak logis karena KMP tidak meminta jatah menteri. Mereka harus mau menerima kenyataan, harus ada dua kekuatan di parlemen, saling berbagi peran," kata Tantowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Tantowi menyatakan pemilihan pimpinan komisi dan AKD tetap akan dilakukan meskipun PDIP, PKB, Hanura, Nasdem dan PPP tidak menyerahkan nama-nama anggota komisi.
"Kalau misalnya dianggap lima fraksi itu tidak mau menyerahkan nama, itu artinya mereka tidak mau terlibat dalam proses pemilihan. Sama persis ketika mereka walkout saat mereka pemilihan pimpinan DPR RI," kata Tantowi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pembagian, saya rasa tidak logis karena KMP tidak meminta jatah menteri. Mereka harus mau menerima kenyataan, harus ada dua kekuatan di parlemen, saling berbagi peran," kata Tantowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Tantowi menyatakan pemilihan pimpinan komisi dan AKD tetap akan dilakukan meskipun PDIP, PKB, Hanura, Nasdem dan PPP tidak menyerahkan nama-nama anggota komisi.
"Kalau misalnya dianggap lima fraksi itu tidak mau menyerahkan nama, itu artinya mereka tidak mau terlibat dalam proses pemilihan. Sama persis ketika mereka walkout saat mereka pemilihan pimpinan DPR RI," kata Tantowi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014